Waktu itu saya akan membuat artikel mengenai kebiasaan mahasiswa dalam menulis artikel yang mulai menurun. Ketika kita mau menulis suatu artikel. Kita bisa langsung menulisnya tanpa perencanaan terlebih dahulu. Atau kita juga bisa membuat rencana yang berupa point-point yang akan kita tulis. langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan menyusun beberapa pertanyaan untuk dijadikan bahan dalam menulis artikel. Dari beberapa jawaban dari pertanyaan itu akan kita jadikan suatu artikel yang saling berhubungan pertanyaan satu dengan yang lainnya.Â
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menulis artikel yang pernah saya susun sebelum membuat suatu artikel.
Pertanyaan :
- Mengapa kebiasaan menulis dikalangan mahasiswa justru semakin melemah?
- Apa ada mata kuliah yang memaksa mahasiswa untuk berlatih menulis?
- Masih perlukah mata kuliah keterampilan menulis untuk di ajarkan di kampus?
- Lalu apa pendapatmu mengenai lemahnya budaya menulis di perguruan tinggi?
- Apa pula penyebabnya? Mungkinkah karena semakin sedikit dosen yang mensyaratkan tugas lewat karya tulis bagi mahasiswanya di kampus?
Jawaban :
- Karena mahasiswa lebih menyukai kebiasaan bermain ponsel, melihat tayangan di tv, dan mengakses video streaming di internet dari pada meluangkan waktunya sebentar hanya untuk sekadar membaca bahan bacaan atau menulis artikel.
- Ada yaitu mata kuliah bahasa indonesia. Di kampusku dulu UIN Sunan Ampel Surabaya ada dosen yang memberikan motivasi dalam menulis. Mahasiswa yang karya tulisanya berhasil dimuat di media massa akan mendapatkan nilai A.
- Menurut saya sangat perlu. Karena mata kuliah tersebut sebagai bekal mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir menulis skripsi (hasil penelitian) pada  jenjang S1.
- Mahasiswa lebih tertarik dengan budaya menyimak/menonton TV daripada budaya menulis/membaca buku. Selain itu kebanyakan mahasiswa lebih suka mengungkapkan isi hatinya secara lisan. seperti : berorasi ketika mengkritisi suatu kebijakan.
- Penyebabnya kebanyakan dosen dari mata kuliah selain bahasa indonesia tidak mewajibkan mahasiswanya untuk menulis. Apalagi jurusan saya waktu itu matematika. Pelajaran menulis ada di mata kuliah metode pengajaran, bahasa indonesia dan seminar proposal. Ketiga mata kuliah itu yang mewajibkan mahasiswanya untuk banyak membaca dan menulis artikel.
Berikut ini adalah artikel yang telah saya susun :
Judul : Solusi Agar Mahasiswa Bergairah dalam Menulis Artikel
Kebiasaan mahasiswa menggunakan ponsel dalam aktivitas sehari-hari, kebiasaan menonton televisi, dan mengakses internet mengalahkan kebiasaan membaca dan menulis di kalangan mahasiswa. Hal ini disebabkan ketika mereka duduk berjam-jam dalam bermain ponsel atau menatapi layar televisi tidak bosan. Namun sedikit saja waktu yang mereka luangkan untuk menulis atau membaca buku. Hal ini disebabkan mereka mudah lelah dalam membaca atau menulis artikel.
Mahasiswa mulai jarang membaca sehingga kemampuann menulisnya juga menurun. Karena kebiasaan membaca buku yang masih kurang. Hal ini akan berdampak dengan minimnya gagasan/ide yang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis saling berkaitan dengan kegemaran membaca. Mengapa? karena dengan banyak membaca maka kosa kata kita akan semakin bertambah. Hal ini tentu akan memudahkan kita dalam menuangkan ide-ide kita dalam bentuk suatu tulisan.
Minat mahasiswa dalam menulis artikel semakin menurun. Hal ini disebabkan karena mereka tidak punya keterampilan dalam menulis artikel. Hanya pelajaran metode pengajaran, bahasa indonesia dan seminar proposal yang memberikan teknik menulis artikel. Mata kuliah ketrampilan menulis memang harus ada di setiap perguruan tinggi. Mata kuliah ini bisa menjadi bekal mahasiswa dalam menulis tugas akhir kuliah yaitu penulisan skripsi.
Minat mahasiswa dalam menulis artikel bisa ditingkatkan dengan cara dosen memberikan reward (hadiah) kepada mahasiswanya. Dosen itu bisa memberikan motivasi menulis bagi mahasiswanya. Yaitu dengan cara memberikan nilai yang bagus bagi mahasiswa yang karya tulisnya berhasil dimuat di media massa. Sehingga mahasiswa pun bisa berlomba-lomba untuk mengirimkan karya tulisnya ke media massa agar dapat dimuat. Sehingga kegiatan menulis artikel di media massa bisa dijadikan langkah awal dalam penulisan skripsi.
Mojokerto, 10-9-2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H