Semangat Kaizen dari Jepang membuat negara ini kuat dibidang bisnis dan teknologi. Ibarat suatu akar pohon yang bisa menembus dinding tembok yang tebal. Akar ini menembus tembok dengan tumbuh perlahan-lahan. Sedikit demi sedikit yang akhirnya berhasil menembus dinding. Anak-anak bisa belajar dari peristiwa ini yakni kita belajar sedikit demi sedikit setiap hari, nanti kita pasti bisa menjadi orang hebat yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar kita. (sumber : cover belakang LKS Cakra SD penerbit Sinar Mandiri)
Solusi bagi Kedua Orang Tua yang Sibuk
Sebenarnya orang tua tidak boleh menitipkan anaknya 100% kepada pihak sekolah dalam belajar. Maksudnya adalah setelah pulang sekolah orang tua bisa mengajari anaknya untuk belajar kembali pelajaran yang di dapatkan dari sekolah.Â
Dalam satu kelas biasanya terdapat satu guru yang akan mengawasi dan mengajari anak-anak sebanyak 25 siswa. Tentu bukan hal yang mudah bagi seorang guru untuk bisa memahamkan materi pelajaran kepada mereka semua.Â
Pada proses kegiatan belajar mengajar (kbm) di kelas tentu mahari psih kita jumpai banyak anak yang tidak memperhatikan gurunya ketika sedang menjelaskan. Seperti ngomong sendiri, dan lari-lari bagi anak yang hiperaktif. Hal ini tentu bisa mengganggu konsentrasi teman lainnya yang lagi memperhatikan penjelasan dari guru.
Tentu kemampuan seorang guru terbatas untuk bisa menghandle mereka semua. Maka alangkah baiknya bila orang tua bisa bekerjasama. Kalau memang aktivitasnya sangat sibuk bisa mengeleskan anaknya di guru kelas. Atau menitipkan anaknya di lembaga bimbingan belajar. Dengan begitu anaknya nanti bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan tidak ketinggalan pelajaran.
Mojokerto, 31-07-2016