Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

BPJS Kesehatan (Tabungan diwaktu Sakit)

7 Agustus 2015   09:45 Diperbarui: 7 Agustus 2015   09:45 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fatwa MUI (Majelis Ulama’ Indonesia) mengenai program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) kesehatan menuai pro dan kontra dimasyarakat. BPJS kesehatan adalah suatu asuransi kesehatan bagi penduduk Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama islam. Islam adalah agama “rahmatan lil alamin” yaitu rahmat untuk seluruh alam. Fatwa ini tentu menimbulkan kebingungan bagi umat islam. Program BPJS kesehatan menurut saya lebih banyak manfaatnya dari pada kerugiannya. Karena program ini seperti tabungan yang dapat diambil sewaktu-waktu. Peserta membayar premi berupa uang tiap bulan di BPJS kesehatan. Bila peserta BPJS kesehatan mengalami kondisi sakit. Maka seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh pihak BPJS kesehatan.

Ibu saya adalah salah satu peserta program BPJS kesehatan. Tahun lalu ibu saya mengalami penyakit yang aneh. Beliau suka bengong, sulit diajak bicara, kecerdasannya menurun, lupa dengan aktivitas sehari-hari. Seperti cara memasak, niat shalat dan menyebut nama-nama orang disekelilingnya. Selain itu kondisi fisiknya juga semakin menurun. Beliau sering keluar masuk rumah sakit. Menurut dokter, ibu saya syarafnya agak terganggu. Prediksi awal dokter waktu itu adalah beliau terkena penyakit stroke ringan. Waktu itu dokter menyarankan untuk segera melakukan CT Scan. Ayah saya sudah mengetahui informasi mengenai program BPJS kesehatan. Jadi sebelum memeriksakan ibu ke rumah sakit beliau sudah mengurus kartu BPJS terlebih dahulu. Premi yang harus dibayar ke BPJS kesehatan adalah Rp. 42.500,00/ bulan.

Karena mengikuti program BPJS kesehatan biaya CT Scan-nya digratiskan. Waktu itu biayanya sekitar RP.1.800.000,00. Tentu terbilang mahal bagi keluarga kami. Dokter lalu memberitahu hasil CT Scan ibu saya. Betapa kagetnya saya waktu itu. Ternyata dikepala ibu saya ada sebuah benjolan (massa abnormal) yang terletak didalam tempurung kepala yaitu dibagian otak. Menurut dokter benjolan itu adalah tumor otak jinak. Bila dibiarkan benjolan itu akan mendesak sel-sel otak. Dampaknya beliau sering merasakan sakit kepala. Karena otak merupakan sistem saraf pusat. Pengendali dari semua sitem saraf yang ada, mulai dari : melihat, mendengar, merasa, membau, dan berbicara. Maka harus segera dilakukan tindakan operasi untuk pengambilan tumor di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Biayannya tentu mahal dan resikonya juga sangat besar. Waktu itu dokter menaksir biaya operasi sekitar Rp.50.000.000,00. Karena ibu saya sudah mengikuti program BPJS kesehatan. Maka semua biaya waktu itu digratiskan. Ayah saya kemudian pergi ke Surabaya untuk mengurus administrasi operasi program BPJS kesehatan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Antreannya mencapai ratusan orang, yang kami takutkan adalah kelamaan menunggu antrean malah nanti kesehatan ibu akan semakin memburuk.

Setelah melalui musyawarah keluarga. Akhirnya ibu saya tidak jadi operasi. Pilihan kami waktu itu adalah pengobatan alternatif. Kami mendatangi ibu Tanjung. Rumahnya terletak dikawasan wisata Pacet Ubalan kabupaten Mojokerto. Obat alternatifnya waktu itu berupa ramuan dari tumbuh-tumbuhan seperti alang-alang, daun bayam yang tangkainya merah, daun landep, daun sirsak, dan kulit manggis. Semua ramuan itu tidak direbus bersamaan. Ada tahapan-tahapannya sesuai arahan dari ibu Tanjung. Setelah mendapatkan petunjuk ramuan apa saja yang harus direbus. Maka ramuan itu harus direbus ditungku yang terbuat dari tanah liat. Untuk menghilangkan rasa pahit dicampur dengan gula batu. Tungkunya tidak boleh terbuat dari benda logam. Karena benda logam kalau dipanaskan akan memuai dan ramuannya bisa tercampur dengan kandungan logam pada tungku. Dan hal itu tentu berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Setelah rutin meminum obat alternatif tersebut. Keluarga kami selalu berdo’a kepada Allah SWT untuk kesembuhan ibu. Alhamdulillah kesehatan ibu saya mulai membaik. Sekarang beliau sudah bisa memasak, mengobrol, dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti sebelum sakit. Bila waktu itu tidak ada program BPJS kesehatan tentu pengeluaran keluarga kami sangat besar untuk biaya pengobatan ibu. Jadi sebaiknya program BPJS kesehatan tetap diperbolehkan (halal) dan tidak dilarang (haram)-kan. Karena program BPJS kesehatan itu seperti tabungan yang bisa kita ambil sewaktu-waktu bila sakit. Tentu kita tidak mengharapkan datangnya sakit didalam tubuh kita. Namun dengan adannya jaminan kesehatan dari BPJS kesehatan. Kita tidak akan khawatir bila sakit tiba-tiba datang diwaktu kondisi keuangan yang memburuk.   

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun