Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Budaya Trowulan

5 Juli 2012   23:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:15 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
museum balai penyelamatan arca di Trowulan

[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="museum balai penyelamatan arca di Trowulan"][/caption] Kerajaan Majapahit pada masa jayanya meliputi wilayah Nusantara bahkan meluas sampai seluruh Asia tenggara. Bukti beberapa artefak dan puluhan situs arkeologi yang di jumpai di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto ini. Bisa dijadikan sebagai saksi nyata kekuasaan Kerajaan Majapahit di masa lampau. Pembaca bisa melihat bukti tersebut dimuseum balai penyelamatan arca di Trowulan. Disana ada banyak sekali gambar, patung, dan simbol-simbol tulisan peninggalan Kerajaan Majapahit.

Bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di Trowulan adalah mulai dari bangunan candi hingga kolam segaran yang menjadi sumber kehidupan rakyat Trowulan di masa lampau. Untuk bangunan candi meliputi candi jati pasar (gapura wringin lawang), candi brahu, candi tikus, candi gentong dan candi bajang ratu. Serta ada juga objek wisata yang begitu terkenal yakni Patung Budha Tidur berukuran jumbo.

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Gapura Wringin Lawang"]

[/caption] Untuk bangunan pertama yang biasanya dikunjungi wisatawan yakni Gapura wringin lawang. Dengan merogoh kocek sebesar dua ribu perak untuk biaya parkir. Wisatawan sudah bisa masuk ke lokasi bersejarah ini. Bangunan ini berlokasi didukuh wringin lawang, desa jati pasar, kecamatan trowulan. Terbuat dari batu bata merah dengan ukuran panjang 13 meter, lebar 11.5 meter, dan tinggi 15.5 meter. Bangunan ini bukan candi melainkan sebuah gapura. Di sebut Gapura wringin lawang karena bentuknya gapura, yakni seperti pintu (lawang: dalam bahasa jawa) dan didekatnya dulu tumbuh pohon beringin (wringin: dalam bahasa jawa). Bangunan ini berfungsi sebagai gerbang luar dari suatu kompleks bangunan lainya. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Candi Brahu yang Mempesona"]
Candi Brahu yang Mempesona
Candi Brahu yang Mempesona
[/caption] Salah satu candi yang berada di trowulan adalah candi brahu. Dengan merogoh kocek sebesar dua ribu perak untuk biaya parkir. Wisatawan sudah bisa menikmati keindahan candi brahu yang begitu mempesona. Candi ini terletak di dusun bejijong, desa bejijong, kecamatan Trowulan. Terbuat dari batu bata merah dengan ukuran panjang 22.5 meter, lebar 20.7 meter, dan tinggi 25.7 meter. Menurut warga sekitar, pembuatnya dahulu saat melekatkan batu bata untuk menyusun candi dengan menggunakan kuning telur. Candi ini sangat unik berdenah bujur sangkar dengan penampilan di keempat sisinya dan arahnya menghadap ke barat. Candi brahu terlihat begitu indah karena dikelilingi dengan flora dan fauna yang begitu mempesona. Floranya berupa taman-taman bunga yang begitu indah. Dan faunanya adalah beberapa pasang kupu-kupu yang bermain di sekitar taman. Menurut sumber yang berupa tulisan dari museum balai penyelamatan arca di trowulan, Candi brahu berfungsi sebagai makam brawijaya I-IV. [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Patung Budha Tidur Berwarna Emas"]
Patung Budha Tidur Berwarna Emas
Patung Budha Tidur Berwarna Emas
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Kolam Segaran : Kolam dengan berbagai mitos"]
Kolam Segaran : Kolam dengan berbagai mitos
Kolam Segaran : Kolam dengan berbagai mitos
[/caption] Di daerah trowulan juga ada wihara yang begitu terkenal. Wihara itu adalahMahavihara Mojopahit. Lokasinya terletak di desa bejijong. Di wihara itu ada bangunan Patung Budha Tidur berukuranjumbo dengan warna kuning keemas-emasan. Patung Budha tidur ini biasanya dimanfaatkan sebagai objek wisata. Sehingga para wisatawan pun merasa belum ke Trowulan bila belum mengunjungi Patung Budha Tidur ini. Sebagai kenang-kenangan untuk dokumentasi, wisatawan pun menjadifotografer dadakan. Mereka berfoto bersama dengan teman ataupun keluarga di dekat Patung Budha tersebut.

Bagi wisatawan yang memiliki hobi memancing. Mereka bisa menyalurkan hobinya dikolam segaran. Dikolam ini wisatawan bisa memancing sepuasnya tanpa dipungut biaya sepeser pun. Kolam segaran pada masa kerajaan majapahit dimanfaatkan sebagai bendungan air. Airnya dimanfaatkan penduduk sebagai pengairan untuk sawah, mencuci baju, mandi, dan lain-lain.

Ternyata peninggalan Kerajaan Majapahit ini menjadi berkah tersendiri bagi warga Trowulan. Karena menjadi salah satu daerah peninggalan Kerajaan Majapahit. Trowulan menjadi objek wisata sejarah yang begitu diminati baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Hal ini tentunya bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi warga Trowulan. Sehingga tidak begitu mengherankan sebagian besar mata pencahrian hidup warga Trowulan yakni sebagai pengrajin patung, pembuat sovenir, pedagang di dekat objek wisata, dan juga pemandu wisata.

Eki Tirtana Zamzani, Mahasiswa Pendidikan Matematika IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun