Kisruh yang terjadi di dalam tubuh PSSI nampaknya tidak akan berakhir dalam babak normal, kisruh nampaknya akan berlanjut ke masa 2x15 menit babak tambahan. Bahkan menurut saya pribadi, masalah yang terjadi dalam tubuh PSSI harus ditentukan lewat adu tendangan 12 pas.
Bagaimana tidak, hasil pertemuan antara Dubes RI untuk Swiss, Djoko Susilo dan Ketua KONI, Rita Subowo, dengan Presiden FIFA hanya dianggap kabar burung oleh Nurdin cs. PSSI menganggap tak ada kesepakatan yang terjadi antara pihak pemerintah Indonesia, yg diwakili oleh Dubes RI dan Ketua KONI, bahkan mereka menganggap itu hanya kabar bohong.
Saking budegnya, Nurdin cs malah maju terus dan tak bergeming dengan semua fakta fakta kebohongan yang terkuak selama masa kepemimpinannya di PSSI. Nurdin Halid bahkan tetap ngotot maju dalam bursa calon ketua umum PSSI yang paling lambat digelar 30 April mendatang ini.
Ancaman "semprit" yang dilontarkan oleh Menegpora, Andi Mallarangeng, kepada PSSI bila Nurdin tetap maju sebagai calon hanya didengar lewat telinga kiri dan keluar lagi di telunga kanan. Nurdin tetap kekeuh dan bertahan dengan keputusannya untuk maju.
Pun dengan aksi tandingan yang dilakukan oleh Syahrial Damopoli, melalui KPPN (Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional), hanya dianggap pepesan kosong oleh Nurdin.
Sekarang menurut saya, bola tendangan 12 pas/ penalti harus diberikan, kepada Bung Andi Alfian Mallarangeng atau kepada bos FIFA, Sepp Blatter, TOLONG, jika anda berdua tidak mampu menjebol gawang yang dijaga oleh Nurdin Halid cs, (sekali lagi) TOLONG, BEKUKAN SAJA PSSI..!!! Demi sepakbola Indonesia yang lebih baik..
Salam Revolusi PSSI..
