Mohon tunggu...
Eka Siswanto Pratama
Eka Siswanto Pratama Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang Fisioterapist, Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Spanyol, Juara Dunia baru

11 Juli 2010   22:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Berlangsung di Stadion Soccer city, Johannesburg, pertandingan dipimpin oleh wasit Howard webb, asal Inggris, dan dengan menggunakan bola Jabulani yang didesain dengan tampilan yang berbeda dan diberi nama Jo' Bulani. Dan disaksikan oleh jutaan pasang mata, perhelatan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, akhirnya mencapai puncaknya, dengan mempertemukan partai final, Belanda vs Spanyol.

Begitu wasit Howard Webb meniup peluit kick off, Spanyol langsung berinisiatif mengambil tempo permainan. Dengan mengandalkan kualitas hebat pemain lini tengahnya, Spanyol mampu memainkan ritme permaianan, sedangkan Belanda hanya mampu memberi tekanan, melalui serangan balik dari sisi sayap, yang ditempati Robben dan Kuyt, dan melalui tendangan bebas Wesley Sneijder.

Meski terlihat menguasai permainan. Namun Spanyol kesulitan dalam memaksimalkan setiap peluang yang mereka miliki.

Di menit ke 5, Sergio Ramos, mampu menghadirkan ancaman buat kiper Belanda, Sketelenburg, namun sundulannya masih belum menemui sasaran. Pun dengan aksinya di menit ke 12, tendangan kerasnya pun masih meleset.

Dan di menit ke 34, sepakan fair play pemain Belanda ke arah kiper Spanyol, Casillas, hampir berujung gol, namun sepakan itu masih melebar disamping gawang Casillas.

Belanda pun tidak tinggal diam, menjelang pertandingan berakhir, dimenit ke 46, tendangan Arjen Robben masih dapat ditepis oleh Casillas.

Skor kacamata 0-0 pun menutup laga dibabak pertama.

Di babak kedua pertandingan berjalan lebih sengit. Benturan benturan keras antar pemain kerap kali terjadi. Spanyol yang masih menguasai jalannya pertandingan masih belum mampu membobol gawang Belanda. Peluang peluang yang dimiliki oleh anak asuhan Vicente Del Bosque masih belum mampu menembus gawang Martin Sketelenburg.

Kedua tim silih berganti melakukan serangan.

Dua menit babak kedua berjalan, Spanyol memiliki peluang ketika umpan silang Xavi Hernandez yang disundul oleh Puyol, tidak mampu dimaksimalkan oleh Joan Capdevilla.

Belanda balik menyerang melalui kaki Arjen Robben, tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih mampu ditangkap sempurna oleh Casillas.

John Heitinga, dimenit ke 58 sempat mengancam gawang Spanyol melalui sundulannya, namun masih melebar.

Dimenit ke 59, Spanyol melakukan pergantian pemain, Jesus Navas masuk menggantikan Pedro. Dan masuknya Navas benar benar memberi nafas segar buat serangan serangan El Matador melalui sisi kanan.

Keasyikan menyerang, Robben di menit ke 61, hampir mencuri gol, memanfaatkan umpan cerdik, Wesley Sneijder, Robben yang lepas dari pengawalan Puyol dan Pique, masih belum mampu menaklukkan kiper Casillas, tendangannya masih mengenai tubuh Casillas.

Masih terus menekan, Spanyol, melalui pergerakan Jesus Navas di sisi kanan, mampu memberikan ancaman melalui crossing crossing cantiknya, seperti di menit ke 69 dan menit ke 75, namun David Villa belum mampu mengkonversinya menjadi gol.

Begitupun dengan peluang David Villa di menit ke 75 dan Sergio Ramos di menit ke 76, namun masih belum mampu membobol gawang Belanda.

Dan di menit ke 82, Arjen Robben, lagi lagi mampu membuat jantung penggemar Spanyol deg degan, untuk kedua kalinya, Robben mampu melepaskan diri dari pengawalan Puyol, namun Casillas membuktikan kehebatannya, dengan mampu menepis serangan Robben.

Lima menit terakhir, Del Bosque menarik keluar Xabi Alonso dan memasukkan Cesc Fabregas.

Namun 2x45 menit pertandingan berlangsung, belum ada gol yang tercipta buat kedua tim. Pertandingan pun dilanjutkan dengan babak extra time.

15 menit extra time babak pertama, Spanyol masih tampil dengan tehnik penguasaan bolanya. Dan mampu mendominasi jalannya babak extra time ini. Namun di 15 menit extra time babak kedua, John Heitinga diusir wasit karena akumulasi kartu kuning. Dan petaka buat Belanda terjadi dimenit ke 116, ketika tendangan setengah voli Andreas Inesta tidak mampu ditahan oleh Sketelenburg, dan gol. Dan sampai wasit Inggris, Howard Webb meniup peluit berakhirnya pertandingan, Belanda tidak mampu mengejar ketertinggalannya.

Dan satu gol Andreas Iniesta, membawa Spanyol menjadi Juara Dunia. Juara Dunia baru, dimana sebelumnya Juara Piala Dunia, dikuasai oleh tujuh negara, Uruguay, Argentina, Brazil, Jerman, Italia, Inggris, dan Perancis. Dan Spanyol mencatatkan namanya sebagai negara ke 8 yang sukses meraih gelar supremasi tertinggi sepakbola didunia. Spanyol pun, tercatat sukses mengawinkan gelar Piala Eropa 2008 dengan gelar Juara Dunia 2010. Dan kemenangan Spanyol ini, menjadi pematah mitos, bahwa tidak ada negara eropa yang mampu juara, jika Piala Dunia diselenggarakan diluar Benua Eropa.

Selamat buat El Matador, Spanyol..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun