Mohon tunggu...
Cecep Hasanuddin
Cecep Hasanuddin Mohon Tunggu... lainnya -

Sedang mencari pekerjaan, titik!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudahlah, Aku menulis

31 Maret 2011   16:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam semakin larut. Suara ngorok temanku yang tidur tak sama sekali mengganggu konsentrasiku menulis. Ngorok ya ngorok, menulis ya tetap menulis.

Aku masih pilek. Itu dirasakan sejak kemarin. Aku tak menghiraukan itu. Pilek ya pilek, menulis tetap jalan, tetap harus dilakukan.

Ngoroknya temanku semakin beringas, semakin menjadi. Aku saja ngeri mendengarnya."Khokk...khokk...khokk...khokk...khokk...." hi..geli dan ngeri.

Dia (temanku tadi), tak lagi ngorok. Kenapa? Badannya kugoyangkan sedikit dan kakinya kutendang. Ini caraku menghilangkan dengkuran seseorang. Ini jitu. Seketika langsung lenyap. Kamar pun sunyi.

Wah, dengkurannya kencang lagi. Aku malas menghentikannya. Biarlah. Mungkin dia sedang mimpi. Mimpi yang aku tak mesti tahu.

Sudahlah. Aku baru saja mempraktekkan apa yang ditulis Om Jay,"Menulislah sebelum tidur di kompasiana,,"

Sudahlah. Aku baru saja bersemedi di kompasiana.

Sudahlah. Aku baru saja menuangkan sebagian kata-kata dari otakku ini.

Ya, sudahlah. Aku menulis ini hanya membuang kata-kata yang menumpuk di otak. Aku takut, kalau kata-kata itu menumpuk dan tak dibuang- mereka busuk, membeku, dan tak jadi apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun