Mohon tunggu...
Teguh Sunaryo
Teguh Sunaryo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemerhati Pendidikan Berbasis Bakat (Tinggal di Yogyakarta)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kalkulasi Politik PilGub DKI

10 September 2016   17:20 Diperbarui: 10 September 2016   17:31 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari banyak pilkada serentak se-Indonesia untuk periode kedua ini (Feb 2017) yang paling banyak sorotan adalah pilkada DKI. Hal ini wajar karena: (1) DKI adalah ibu kota negara; (2) Banyak media masa nasionalnya; (3) Ada Tokoh incumben yang sangat fenomenal yakni Ahok.

Ada beberapa prediksi alternatif pasangan yang menarik jika ingin disandingkan:

Pertama: Pasangan Ahok-Jarot.

Jika ini disandingkan maka, bisa dipastikan mereka akan melesat meninggalkan lawan-lawannya. Ahok terkenal tegas dan bersih anti korupsi, sedangkan Jarot adalah kader internal dari PDIP, yaitu partai yang mempunyai basis masa rill di DKI dengan jumlah yang sangat tinggi diantara parpol lainnya. Saya menyarankan, jika PDIP benar-benar mencintai rakyat dan kota Jakarta, maka sebaiknya mengusung pasangan ini. PDIP tidak perlu malu atau ja-im untuk mengusung Ahok. Hilangkan ego diri demi kemajuan DKI. [JALUR AMAN]

Kedua:  Jarot-Risma.

Pasangan ini sama-sama punya jiwa kepemimpin yang telah teruji di lapangan dan tidak perlu diragukan. Dengan pasangan ini PDIP bisa mengusung sendiri tanpa melibatka partai lain karena jumlah kursinya sudah mencukupi. Namun kelemahannya, suara PDIP tidak mendapatkan dukungan dari partai lain, dan jika partai lain selain PDIP berkoalisi maka suara PDIP bisa dengan mudah tenggelam. [JALUR KREATIF]

Ketiga: Ahok-Risma.

Alternatif ini sangat menarik. Namun jika ini yang dipilih sangat berat resikonya bagi PDIP. Pertama, PDIP benar-benar telah meninggalkan Jarot, dimana Jarot lebih tahu tentang Jakarta daripada Risma; Kedua, pendukung Risma di Surabaya merasa dicuri jagoannya; Ketiga, kota Jakarta hanya dianggap sebagai kelinci percobaan pilkada saja, yakni gagal-Jarot kemudian diganti Risma. [JALUR KOMBINASI].

Keempat: Risma-Sandiaga atau Sandiaga-Risma.

Jika ini yang diusung, maka sangat berat untuk melawan Ahok. Kecuali Ahok batal dicalonkan oleh parpol pendukungnya sekarang ini.

Kelima: Yusuf Mansur-Sandiaga (Bukan Sandiaga-Yusuf Mansur).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun