Mohon tunggu...
Teguh Sunaryo
Teguh Sunaryo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemerhati Pendidikan Berbasis Bakat (Tinggal di Yogyakarta)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadhan: Benarkah Kita Menyukai Hal yang Istimewa?

4 Juli 2016   10:29 Diperbarui: 4 Juli 2016   10:37 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai peristiwa istimewa sangat banyak yang telah disediakan Allah untuk semua hamba-Nya antara lain, peristiwa isra’ miraj’ turunnya perintah shalat lima waktu dalam sehari semalam (shalat sebagai tiang agama sekaligus ibadah yang paling tinggi keutamaannya dibandingkan dengan ibadah lainnya), peristiwa lailatul qadr yang merupakan malam seribu bulan, peristiwa bersyahadat sebagai momentum membangun komitmen, peritiwa dipanggilanya hamba oleh Allah melalui kumandang adzan dan pergi berhaji, atau menunggu kita dipanggil ajal yang tidak pernah mau kompromi? Peristiwa kelahiran seorang bayi, yang didengarkan adzan dan iqamah di telinga kanan dan kirinya. Persitiwa bersilaturahmi kembali keudik (mudik) untuk berjumpa dengan ayah dan bunda, dimana ridah Allah tergantung pada ridha kedua orangtuanya.

Pribadi istimewa:

Segala sesuatu yang disebut istimewa adalah segala sesuatu yang baik dan bermanfaat, dan segala sesuatu yang istimewa itu bersifat lebih langka, maka untuk mendapatkannya membutuhkan perjuangan yang berat, sulit dan penuh rintangan dan godaan. 

Untuk itulah, bagi siapa saja yang ingin mendapatkan keistimewaan ia harus siap menghadapinya, siap berlomba, sabar, tekun berlatih, rajin melakukan hal yang dapat menjadi jalan untuk meraihnya, berdoa pada sang maha pengasih, meminta perlindungan pada yang maha perkasa dan tdak menyekutukannya. Itulah pribadi yang istimewa, yang selalu mengupayakan kearah keistimewaannya melalui cara yang istimewa (iman, sportif, jujur, sabar, istiqamah), di tempat yang istimewa, dan waktu yang juga istimewa dan berdoa pada Tuhan yang maha istimewa. ORANG ISTIMEWA menggunakan cara yang istimewa dan peristiwa yang istimewa (momentum), sekaligus merindukan waktu yang istimewa, hari yang istimewa (Jumat), dan bulan yang juga istimewa (Ramadhan).

Semoga upaya kita selalu berbanding lurus dengan hasil yang kita kehendaki. Semakin tinggi suatu cita-cita maka semakin sulit untuk meraihnya, dan semakin tinggi pula upaya yang wajib dilakukannya. Demi masa, seseungguhnya semua orang adalah merugi kecuali yang beriman dan melakukan amal shalih. Dan sebaik-baik makhluk adalah yang beriman dan melakukan amal shalih. Semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1437 H (Rabu, 6 Juli 2016), mohon maaf atas segala khilaf mohon maaf lahir dan batin. Wallahu a’lam bishawab.

Yogyakarta, Senin 4 Juli 2016/ 29 Ramadhan 1437 H)

Teguh Sunaryo (Abu Faqih Abdul Ghani al-Kalasani)

HP: 085 643 383838

……………………………..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun