Mohon tunggu...
Teguh Sunaryo
Teguh Sunaryo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemerhati Pendidikan Berbasis Bakat (Tinggal di Yogyakarta)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

JK Diam Nunggu Durian Runtuh?

13 Februari 2015   22:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:14 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada beberapa makna atas diamnya seorang pejabat bernama JK yang sedang memegang jabatan sebagai seorang wakil presiden di Republik Indonesia. Namun, makna yang sesungguhnya hanya ada pada JK sendiri, dan hanya kejujuran dan transparansi seorang JK lah yang dapat mengungkapkannya :


  1. Jika diam, mungkin takut diduga ngrecoki sang presiden Jokowi atau takut ngrusuhi PDIP dimana sang residen berasal
  2. JK diam mungkin tidak mau terulang kesalahan untuk kali kedua setelah berduet dengan SBY.
  3. JK diam mungkin menunggu momentum yang tepat untuk bicara.
  4. JK diam mungkin menunggu perintah eksplisit dari sang presiden.
  5. JK diam mungkin karena sudah ada suatu kesepakatan antara JK dengan Jokowi atau antara JK dengan PDIP.


Dan mungkin saja satu diantara kemungkinan tersebut ada yang benar atau bahkan salah semuanya hanya JK lah yang tahu,  bukan saya atau anda.

Sesungguhnya, jika kedua tokoh (JK & JKW) saling bahu membahu, maka kekuatan pemerintah akan bertambah. Namun sayang dipermukaan nampaknya JK lebih banyak diamnya. Andaikan saja JK diminta menjadi juru runding antara KPK dan Polri serta antara DPR-RI dengan Presiden atau antara KIH dengan KMP maka kasus tersebut tidak akan seberat sekarang ini.

Selamat berkarya pak JK untuk Indonesia.

Selamat Indonesia Halal

Yogyakarta, Jumat, 13 Feb 2015

Teguh Sunaryo

M : 085 643 383838

.......................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun