Mohon tunggu...
Suheldina Krisniwana
Suheldina Krisniwana Mohon Tunggu... Buruh - Penulis Amatir

an ordinary woman who loves an ordinary man ~_^!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adjie and Angie

6 Februari 2011   06:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:51 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

This writing is inspired by sad feeling while reading Angie's personal blog about her beloved husband Matanya sayu dan sembab sambil menggendong buah hatinya.Tak terbayang bagaimana perasaannya memandang jasad yang tercinta terbujur kaku selayaknya sedang berbaring dalam tidurnya. Belaian tangannya seolah ingin membangunkannya kembali dalam tidur panjang itu. Seolah ia tak rela berpisah."Andai aku bisa memiliki waktu lebih lama bersamamu" begitu bisik batinnya.Masih banyak angan indah yang ingin dia rajut bersama sang kekasih hati.Namun, kini kepasrahan kepada Illahi dan doa mengiringi kekasih hati pergi. SELAMAT JALAN. Angie, Dalam diarymu menuliskan (The Man I Once Ignored). Sesosok Pria yang pernah kau abaikan karena kau tahu bahwa pesona yang dimiliki pria tersebut memang luar biasa. Kau  berusaha meyakinkan dirimu bahwa pria menarik tersebut selalu ramah dan baik pada wanita. Selain Pintar bergaul, si Pria sangat gemar berolahraga dan itu terukir baik pada posturnya. 'he has a good body shape'. and guess what Angie? He's smart as well!! No matter how you warn yourself not to fall in....sooner or later....dan si Pria selalu menitipimu salam kadang pujian dengan apa yang kau lakukan. Dia bilang kau cerdas dan cantik wow........kau cuek......dan berkata: keep trying hard, I need to see more efforts. Saat kau berkata itu, sebenarnya kau menikmati tiap detik usahanya yang pantang mundur untuk menempatkanmu di dalam relung hatinya. Hari-hari yang kau lewati bersamanya dalam diskusi, rapat, dan pekerjaan sebagai wakil rakyat membuatmu bersemangat. Satu hal yang membuatmu pernah mencoba mengingkarinya: he has a nice smile, darling. Why can't u resist that? Dan pada suatu waktu you found him really romantic. Pria yang kau abaikan itu mengajakmu berdansa dan Ia sangat lihai. Ia tahu bagaimana memperlakukan wanita. Lalu kau sekarang tak mampu mengingkari ketertarikanmu pada langkahnya yang mantab, pada sorot mata itu dan pada keecerdasannya. Dan kau merasa aman berada di sampingnya. Dia juga tahu impian dan potensimu sebagai wanita. Ia sangat menyukai the woman inside u, Angie...... Dan..suatu hari ia bertanya apa kau bersedia menjadi teman hidupnya? dan kala itu pun kau melihatnya sebagai seorang pria sempurna untuk menjadikanmu ratu di hatinya dan yang membuatmu ajaib adalah dia membuatmu mencintai kedua buah hatinya itu. kau berkata: they are lovely. I love them. Kau dan dia  menjadi teman kerja, teman hidup. Tidak pernah terlewatkan hari-hari tanpa dia setelah kau resmi menjadi miliknya. Semakin cintamu bertambah when you have a tattoo on your face with him: Keanu! Adji, Bagaimana ia kini melewati hari tanpamu? Bagaimana ia bisa berkompromi dengan ruang tidur yang sebelumnya ada kau di sisinya. Akan menjadi suatu yang sulit untuk sedetik percaya bahwa kau sudah benar-benar pergi. Akan sangat sulit baginya menjalani hari bersama buah hatimu....tanpa kau di sana. Ia berjuang sendiri kini sepeninggalmu...she must be trying hard to be tough..baru dua tahun kebahagiannya bersamamu. Ia masih menyisakan mimpi-mimpinya di sana yang pernah ia titipkan padamu ketika ia menulis dalam bukunya. Dulu, dia pernah membayangkan menjadi kakek nenek berdua dan ia selalu tersenyum mengingat hal itu. Buatlah dia bisa bertahan karena meski raga berpisah tapi cinta tak akan pernah binasa. [caption id="attachment_88805" align="alignnone" width="200" caption="love and love"]

1296973968731699975
1296973968731699975
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun