Mohon tunggu...
Bowo Saputro
Bowo Saputro Mohon Tunggu... -

Hidupku penuh warna namun.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Laknat

4 April 2012   04:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsat...

Ah.. mengapa kata itu yang terucap

Aku bukan penjahat

bukan pula tukang obral obat

Awas kalau kau berani naik

Laknat malaikat kan mencekik

Leher si penjual tanpa budi

Kau...

Ah... mengapa kau nekat naik

Apa kau tak tau rakyat tercekik

Maka...

Terimalah Laknat rakyat yang sekarat

Manusia manusia rimba

hanya bicara soal harga

harga kursi, harga pangkat, harga korupsi

tapi...

lupa bicara soal harga diri

Ketika kau naik

rakyat sekarat tercekik

mata mendelik tanpa kedip

kau tetap lupa diri

karena kau sudah tak punya harga diri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun