Analogi lainnya, dari sebuah unsur zat kimia umpamanya jika dijama'ahkan dengan beberapa zat lainnya akan memunculkan zat baru yang lebih kuat dan lebih tangguh. Umpamanya beberapa individu zat logam digabung dengan beraneka zat logam lainnya dan ditambah zat kimia additive lainnya dalam perbandingan komposisi tertentu, akan mewujudkan zat logam yang lebih tangguh dan kuat dan berdaya guna sangat luas seperti salah satu wujud logam dari Magnet Neodymium misalnya. Ada banyak contoh kejama'ahan/sinergi berbagai reaksi kimia dari beberapa unsur zat menjadi zat baru yang sangat bermanfaat.
Kemerdekaan Indonesia tidak akan mungkin terwujud jika dahulu para pejuang kemerdekaan Indonesia tidak diawali dengan kebersamaan dan kejama'ahan perjuangan untuk merdeka dari penjajahan Belanda. Pada saat masa kemerdekaan suasana kejama'ahan adalah sangat kental dari semua daerah Indonesia merasakan kesamaan penderitaan dalam keterjajahan dari pihak Belanda.
Sebuah proyek besar infrastruktur Negara akan sangat lama bisa terwujud jika tidak dilakukan pembangunannya secara berjama'ah SDM dalam sebuah manajemen pembangunan misalnya.
Berjama'ah adalah selalu dikonotasikan dengan hal tujuan yang sangat positif dan bukan dalam tujuan yang negatif. Makanya jika ada pihak tertentu yang masih saja menulis atau mengatakan kalimat dengan : "Indonesia dirampok secara Berjama'ah" adalah sangat salah seharusnya kalimat itu adalah : "Indonesia dirampok secara Beramai ramai dari pihak tertentu" atau "Indonesia dirampok secara Bersama sama", "Indonesia dirampok secara Berkonspirasi".
Pada periode adanya upaya Islamophobia yang dikonspirasikan di Indonesia, segala cara mereka lakukan untuk mendegradasi nilai nilai Islam. Umpamanya sebutan hari Ahad diganti dengan sebutan Minggu, Sepekan (KBBI) diganti dengan Seminggu yang sesungguhnya tidak ada didalam perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia, kata imbuh "Berjama'ah" selalu diupayakan digabungkan dengan kata yang berkonotasi negatif. Sehingga semua istilah Islam bisa menjadi buruk dan dipaksa-negatifkan dibenak publik.
Janganlah rusak dan cederai kata imbuh Berjama'ah dengan predikat kata yang negatif dan jahat yang tidak pantas digabung dengan kata imbuh "Berjama'ah". Jika masih ada pihak atau individu yang masih memaksakan untuk menuliskan kata imbuh "Berjama'ah" dengan kata lainnya yang sangat negatif, maka individu atau kelompok itu memang ingin bertujuan jahat untuk merusak citra baik dari kata imbuh "Berjama'ah" itu. Marilah kita semua mampu menempatkan serta menjaga paduan kata dalam bahasa Indonesia sehingga tidak merusak makna kata yang selama ini positif  dipaksakan menjadi negatif. (Ashwin Pulungan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H