Selanjutnya juga telah menurunkan permintaan terhadap komodoti pangan lainnya seperti sayuran dan buah buahan. Hal ini disebabkan :1). Masyarakat konsumen takut pergi ke pasar, 2). Pedagang juga tutup lapak dan jongkonya karena takut virus Corona dan sepi konsumen. 3). Ada kebijakan pemerintah untuk lokasi pasar harus ditutup dan hanya bisa operasi setengah hari.
Kalau situasi ini tetap dibiarkan berlangsung maka ada dua resiko yang berdampak sangat fatal : 1). Konsumsi protein yang berkurang dalam tubuh masyarakat kita dan akan  menurunkan daya tahan tubuh (menurunnya imun tubuh masyarakat) sehingga akan gampang diserang penyakit DB dan selanjutnya Virus Corona (Covid-19) akan mudah masuk. 2). Peternak dan petani karena produknya tidak bisa dipasarkan, akan mati usaha, dalam jangka panjang kebutuhan daging dan sayuran akan kurang/langka. Selanjutnya kemungkinan besar harus ada upaya importasi sembako (ini sangat disenangi para borker importasi komoditi pelaku rente).
Import pada situasi epidemi corona malah susah dan bisa sebagai carier Covid-19 dari berbagai Negara terdampak. Solusi atas kondisi ini :
1). Pemerintah Pusat dan Daerah sudah seharusnya menjalankan protap (SOP) tersistem secara benar, terukur akurat dan tajam tentang Covid-19 sehingga bisa memunculkan pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia.
2). Pemerintah dari sejak Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, khususnya Bupati dan Kepala Dinas terkait setelah masa inkubasi Covid-19 selama 14 hari, harus segera mengijinkan para pedagang komoditi pagan daging sayuran dan pangan lainnya tetap bisa berjualan dengan tetap waspada terhadap virus corona serta selalu mengaktifkan sanitasi (semprot desinfektan rutin lokasi pasar).Â
3). Pemerintahan Daerah dalam hal ini Bupati dan Dinasnya mengijinkan dan mengaktifkan pasar bersih /clean market yaitu Pasar modern, Super Market dan Mini Market bisa berjualan komoditi pangan seperti daging dan sayuran serta pangan lainnya bersama para petani dan peternak.Â
4). Para Peternak, Petani dan Pedagang komoditi pangan bisa meningkatkan kreatifitas penjualan komoditinya dengan memasarkan lewat medsos, Online dan memasarkan produk ayam karkas bersih, sayuran yang telah di packing dan dikemas higienis, serta makanan siap saji. Cara ini, dapat meningkatkan permintaan akan produk pangan tersebut. Sehingga kebutuhan konsumen akan dapat terpenuhi dan juga kehidupan serta pendapatan petani dan peternak akan bisa kembali berlangsung.
5). Semua tindakan rapat rapat untuk solusi permasalahan, dapat di tetapkan dengan melahirkan ketentuan secara musyawarah dan mufakat dengan berbagai pihak yang mewakili serta dapat dijalankan dengan cara konsekwen, bersungguh sungguh oleh semua aparat pemerintahan terkait.
6). Pemerintah bersama Satgas Pangan seharusnya sudah dapat menindak tegas para Broker unggas (yang suka merusak harga LB) yang berada diantara peternak dan konsumen karkas unggas sebagai parasit spekulan tataniaga hasil perunggasan selama ini. Mereka adalah para broker yang muncul dari para Direksi/kelompok koordinasi budidaya FS integrator yang menampung LB disaat integrator dan peternak mandiri panen dan mereka juga sebagai spekulan penampung seluruh LB yang panen dengan harga hancur lalu mereka menyewa banyak Cold Storage di berbagai lokasi disamping mereka memiliki sendiri.
7). Pemerintah sebaiknya meninjau kembali atau merevisi total UU No.18 Tahun 2009 yang mengatur tentang Pemasaran dan Budidaya (ada segmentasi pasar). Seharusnya pasar tradisional diperuntukkan sepenuhnya atau dikembalikan lagi (UU No.6/1967) untuk pemasaran para peternak rakyat, sedangkan pasar Horeka dan pasar modern bisa dimasuki dari para perusahaan terintegrasi atau sebagian besar pemasaran para perusahaan terintegrasi diarahkan kepada pasar ekspor untuk membantu pemerintah menambah devisa negara.
8). Pemerintah sudah saatnya merealisasikan peran BULOG ditambah fungsinya agar dapat dijadikan sebagai wadah penampung hasil panen peternak unggas jika terjadi kelebihan produksi ayam baik daging dan telur sehingga perangkat kelengkapan gudang dingin BULOG dapat berfungsi sebagai buffer stock daging unggas dan telur secara nasional.