Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mari Kita Memikirkan Kepentingan Seluruh Rakyat Indonesia

25 Juli 2018   10:32 Diperbarui: 25 Juli 2018   10:53 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir akhir ini, beberapa kelompok koalisi Partai dalam dua kubu kepentingan selalu mengadakan berbagai rapat penting untuk menentukan siapa yang wajar menjadi Cawapres Jokowi maupun Cawapres Prabowo Subianto. Berbagai media pemberitaanpun meliput dengan susah payah informasi apa gerangan yang akan muncul yang bisa menjadi berita hangat.

Kita melihat pada hari Senin, 23 Juli 2018 di Istana Bogor atas prakarsa Presiden Joko Widodo berkumpul sebanyak enam orang tokoh masing masing sebagai Ketua Umum Partai diantaranya Megawati Soekarnoputri PDIP), Surya Paloh (Nasdem), Oesman Sapta Odang (Hanura), Airlangga Hartarto (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB) serta Romahurmuzij (PPP). 

Dalam pertemuan di Bogor itu, telah disepakati serta menyerahkan secara aklamasi bahwa penentuan siapa nama Cawapres untuk Joko Widodo ditentukan oleh Capres. Pada pertemuan itu tidak satupun dari keenam figur yang hadir mengetahui nama yang diputuskan dan itu ada ditangan Capres.

Penggunaaan Istana Bogor sebagai status istana Negara untuk Presiden Indonesia, tidaklah pantas dan layak fasilitas Kenegaraan digunakan untuk kepentingan kelompok enam partai saja, selayaknya dan sewajarnya dalam berbangsa dan bernegara ada sebuah etika yang harus dijunjung bahwa Istana Negara (Istana Kepresidenan RI) seharusnya dan selayaknya digunakan untuk membicarakan serta merundingkan bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Sebaiknya pertemuan yang diprakarsai oleh Presiden Joko Widodo dengan enam partai tersebut bertempat diluar Istana Negara.

Koalisi Partai GERINDRA dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat (PD), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai BERKARYA, akan ditentukan dalam waktu dekat ini. Tentulah nanti didalam pertemuan besar tersebut semua partai akan sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto untuk menentukan siapa Cawapres didalam persiapan matang menghadapi Pemilu Presiden 2019.

Penulis sangat berharap kepada semua koalisi partai apakah dari koalisi beberapa partai yang sedang berkuasa serta koalisi beberapa partai oposisi, semua tokoh memikirkan keselamatan Negara Indonesia serta kemajuan Negara Indonesia untuk bisa mengkondusifkan iklim ekonomi yang bisa mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia yang sedang dirundung berbagai permasalahan hutang Negara yang cukup besar serta permasalahan politik yang tidak kondusif, serta banyaknya konspirasi untuk memecah belah keutuhan nasionalisme rakyat didalam negeri.  

Terpenting adalah semua tokoh Nasional hendaknya berbesar hati dalam kedewasaan berpola pikir serta kematangan bertindak dan memutuskan untuk semata bisa berbuat perencanaan yang matang dan berprospek kemajuan Indonesia, untuk menghindari bangsa dan Negara Indonesia dari peluang kemungkinan besar cengkraman penjajahan dari pihak asing terhadap Negara dan Bangsa Indonesia.

Buanglah semua pemaksaan kepentingan kelompok dan pribadi yang dibelakangnya selalu menempel berbagai kepentingan KAPITALISME dan sudah saatnya kita di Indonesia bersegera memikirkan untuk membangun kemampuan kemandirian ekonomi serta bisa mensolusi untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia kini dan kedepan.  

Ada sebuah usulan yang telah disampaikan penulis dari beberapa alternatif terbaik bagi kemaslahatan serta harapan besar kejayaan Indonesia kedepan (2019-2024) dan usulan tertulis itu, sebagian besar sudahpun dituliskan di media ini. Mereka yang bisa masuk sebagai calon kuat Cawapres untuk Prabowo Subianto dalam mendukung "strong leadership" adalah : Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo serta alternatif Zulkifli Hasan. (Ashwin Pulungan)  

Tulisan terkait 1

Tulisan terkait 2

Tulisan terkait 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun