Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Strong Leadership" Prabowo Subianto-Rizal Ramli

14 Juli 2018   10:00 Diperbarui: 14 Juli 2018   10:16 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia pada tahun 2019 hingga 2024 sangat membutuhkan pasangan kepemimpinan Indonesia yang kuat serta solid, kompak yang didukung oleh mayoritas rakyat Indonesia.

Sebaiknya koalisi Gerindra, PKS dan PAN serta PBB meninggalkan ego kepartaiannya serta menghilangkan ego pribadinya, kelompoknya dan saatnya menyambut harapan seluruh rakyat Indonesia yang sangat membutuhkan strongleadership agar bisa menjawab ketertinggalan dan ketergantungan potensi ekonomi Indonesia menuju Indonesia Baru yang mandiri dalam segala bidang ekonomi dan teknologi kedepan.

Kedepan, Indonesia harus bisa dibangun sebuah kekuatan ekonomi terintegrasi per bidang komoditi berdaya saing tinggi yang berdasarkan kekuatan ekonomi Rakyat secara kooperatif sehingga dominansi peran Kapitalisme bisa semakin mengecil dan dikurangi dan hanya sebagai pendamping saja.

Pasangan strongleadership yang dimaksud adalah didapat dari dua figur sosok tokoh yang selalu kita kenal selama ini yaitu Prabowo Subianto (PS) yang bisa dipasangkan dengan Rizal Ramli (RR) yang komitmen mereka untuk membangun ekonomi rakyat cukup besar.

Penulis yakin sekali pasangan ini akan mampu memajukan serta mensinergikan berbagai potensi yang ada di Indonesia. Kedua pasangan figur calon presiden dan cawapres ini, akan bisa saling bersinergi untuk memimpin menuju membangkitkan semangat kemandirian ekonomi dan teknologi bernilai tambah Indonesia. Sehingga Indonesia bisa mengekspor barang dan komoditi yang sudah bernilai tambah serta berdaya saing tinggi.

Kita harus menghindar dari posisi ketergantungan Indonesia kepada pihak asing terutama China Beijing RRC melalui para proxynya seetnis (China Overseas) di Asia Tenggara dan dalam negeri yaitu sebagian para kapitalisme mini dan maxi (konglomerat dari etnis asing) di Indonesia. Termasuk juga pengurangan ketergantungan Indonesia terhadap Barat (Zionis-Illuminati) yang selama ini turut serta menyengsarakan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus bisa memanfaatkan dua kekuatan ini (China RRC dan Barat) hanya dalam hal teknologi, pinjaman financial yang tidak mengikat serta pasar ekspor Indonesia.

Antara Prabowo Subianto dan Rizal Ramli,  memiliki kesamaan pandangan dan tujuan Nasionalisme Indonesia untuk selalu membangun kekuatan ekonomi rakyat dengan sistem Koperasi. Hanya sistem koperasi inilah yang bisa berproses untuk dapat mengimbangi kekuatan ekonomi kapitalisme di Indonesia. Akhirnya semua Partai di Indonesia tidak tergantung kepada pendanaan dari kolaborasi para Kapitalisme yang selama ini sangat menghambat pola kemajuan bangsa Indonesia.

Banyaknya para anggota DPR-RI akhir akhir ini tertangkap basah OTT oleh KPK, adalah bentuk bentuk manipulasi dan rencana kotor antara para anggota legislatif dengan para kapitalisme dan ini sangat mengganggu hasil penataan misi UU yang bisa berkeadilan dibuat di DPR-RI. 

Kita sebagai anak bangsa Indonesia, tidak akan bisa percaya kepada para anggota DPR yang dipelihara oleh para kapitalis dan dipastikan jika mereka dilibatkan didalam pembuatan UU, dipastikan UU-nya tidak berkeadilan dan akan sangat berpihak kepada yang bisa bayar untuk kepentingan para Kapitalisme serta menyengsarakan mayoritas rakyat. Masih banyak produk UU di Indonesia sebagai analogi yang masih berjalan dan didukung oleh elit Pemerintah yang tidak mengerti dan berpihak kepada para Kapitalisme.

Penulis sangat berharap, pada Pilpres 2019 mendatang, pasangan Prabowo Subianto dan Rizal Ramli bisa masuk didalam bagian pilihan rakyat pada Pilpres 2019 melawan pasangan Joko Widodo. Jika ada poros tengah, semua rakyat pemilih akan menilai bahwa para partai yang tergabung dan menetapkan Capres dan Cawapres poros tengah adalah sebagai partai yang tidak disukai oleh para pemilih. (Ashwin Pulungan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun