Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wacana Baru Gatot-TGB Merupakan Calon Serasi dan Terkuat Pilpres 2019

28 Maret 2018   16:11 Diperbarui: 28 Maret 2018   16:23 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis pernah menyampaikan sebuah tulisan di Kompasiana ini pada tanggal 25 Juli 2017 dengan judul "Pasangan Prabowo-Gatot (PraGa) Wacana Kita 2019" sehingga membuat berbagai kalangan simpul massa Nasional tergugah untuk membahasnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi, karena sosok Prabowo Subianto masih menjadi harapan banyak kalangan untuk menjadi Presiden kembali dan sosok Gatot Nurmantyo juga merupakan sosok yang memiliki daya tarik dan daya pikat tersendiri yang sangat mempengaruhi emosionalitas banyak pemilih. Harapan dan emosional rakyat Indonesia masih banyak kearah Prabowo Subianto sebagai pelampiasan balas dendam atas kekalahan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 yang lalu.

Pada saat Pilpres 2014 yang lalu, pasangan Prabowo Subianto hanya kekurangan jumlah suara yang sangat super tipis dengan pasangan Joko Widodo 53,15% dan 46,85% sehingga banyak spekulasi dan opini yang menuduh peristiwa Pilpres 2014 penuh dengan rekayasa tipu daya dan manipulasi suara, apa lagi pada tanggal 19 Juli 2014 telah ditangkap sebanyak 34 hacker situs KPU asal warga negara asing China di Kecamatan Gajah Mungkur Semarang yang diduga kuat ikut serta memanipulasi data suara milik KPU dan pengungkapan kasusnya tidak berlanjut.  

Penulis ingin mengajak semua pihak, semua kelompok massa dan semua partai di Indonesia mari menetralkan pola pikir dan rasa dan karsa, mari berpikir kebersamaan sebagai anak Indonesia yang sedang menghadapi tantangan luar biasa besar dan keras baik dari dalam sebagai bagian agenda konspirasi asing maupun dari luar. Mari memfokuskan pikiran dalam sebenar benarnya warga dan anak Indonesia diwilayah besar nan potensial SDA NKRI. 

Lalu mari berfikir kearah letak geografis dan geopolitik, geoekonomi ordinat posisi wilayah NKRI. Bahwa NKRI sebagai negara Indonesia yang berdaulat adalah sebagai wilayah surga kecil yang diturunkan Allah ke planet bumi diantara wilayah negara dan bangsa lainnya dengan 17.504 pulau serta 1.340 aneka etnis suku bangsa serta budaya yang bersatu dalam NKRI dan didalam rangkaian berbahasa satu bahasa persatuan Indonesia.

Pada saat banyaknya permasalahan didalam negeri dan tekanan ancaman perang ekonomi dunia antara China dan AS, kita semua menuju tahun Pilpres 2019 terpenting bagi Indonesia kedepan, sebaiknya sudah memikirkan sosok pimpinan Nasional yang handal, berani, berintegritas, berwawasan leadership yang luas untuk memimpin bangsa Indonesia kearah yang lebih baik dan kondusif. 

Pada kondisi sekarang ini, sepertinya kita melihat dari berbagai sisi dan sudut pandang ketatanegaraan, masih ada yang terlihat dan kita ketahui berbagai kondisi berbangsa dan bernegara kita, yang perlu secepatnya dibenahi dan disolusi dengan kerja keras dalam kebersamaan. Untuk itu kita jangan salah pilih, salah mengajukan, salah mengusulkan pasangan sosok pemimpin Bangsa Indonesia kini dan kedepan.  

Selanjutnya penulis ingin agar Pak Prabowo Subianto bisa menjadi seorang Bapak Bangsa Indonesia dan beliau kita harapkan bisa sebagai "King Maker" sebagaimana beliau telah lakukan pada berbagai pemimpin daerah dan pemimpin Nasional termasuk sebagai King Maker dari Joko Widodo sendiri ketika Pilkada DKI Jakarta.

Kejadian pernyataan Prabowo Subianto yang menyatakan "Indonesia akan bubar pada 2030" yang mengambil inspirasi pernyataannya dalam buku 'Ghost Fleet' menjadi trending topic beragam pendapat dan wacana diberbagai media dan ini suatu bukti bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang sangat diperhatikan dan diperhitungkan saat ini di Indonesia tidak hanya didalam negeri bahkan dunia. 

Artinya apapun yang dilakukan oleh Prabowo Subianto yang berkaitan dengan bangsa dan negara, selalu mendapakan reaksi positif yang cukup besar dan negatif dari sejumlah kecil para kelompok yang selalu tidak suka kepada sosok Prabowo Subianto. Apa yang dikatakan dan dipendapatkan oleh Prabowo Subianto selama ini selalu berwujud kenyataan dan benar. Maksud Prabowo tersebut adalah supaya Indonesia beserta seluruh potensi anak bangsa agar waspada tinggi sehingga Indonesia tidak akan pernah bubar dari muka bumi ini.

Penulis menengarai dan kita saksikan bersama bagaimana sebuah agenda konspirasi kearah 2019 telah dijalankan secara kasat mata dan terlihat arahnya mau kemana yaitu kearah calon tunggal. Selanjutnya ada upaya gerakan konspirasi untuk membuat Pilkada Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Timur dijadikan ajang rangkaian pemenangan Pilpres 2019. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun