4. Pemerintah seharusnya sudah memiliki data yang akurat tentang daya tampung RPHU-Cold Storage secara Nasional sehingga dapat menjadi katub pengaman jika terjadi kelebihan produksi untuk mempertahankan kestabilan harga komoditas perunggasan Nasional. Jika seperti saat ini harga LB jatuh, sudah saatnya Pemerintah menekan para perusahaan perunggasan terintegrasi untuk bisa mengekspor karkas beku sehingga harga LB didalam negeri berada pada posisi ketentuan Permendag No.63/M-DAG/PER/9/2016.
5. Pemerintah seharusnya mendukung solusi usaha Peternak Rakyat dalam membangun wadah usaha Koperasi GAKOPETURIyang dikerjasamakan dengan BUMN Perunggasan yang baru yang terdiri dari SDM yang bersih dari semua kepentingan kelompok dan pribadi,
6. Pemerintah harus mampu untuk menurunkan harga pakan unggas dengan cara mendukung efisiensi pemupukan organik dan mengurangi petani untuk memakai pupuk anorganik, sehingga kemampuan kesuburan tanah terwujud untuk mendukung capaian produktifitas varitas unggul jagung (para petani jagung senang-bergairah),
7. Adanya kemampuan Pemerintah menurunkan harga jagung Nasional, tentu akan bisa menurunkan harga pakan unggas dan berdampak kepada peningkatan daya saing produk unggas Nasional terhadap harga produk unggas Internasional. Caranya adalah membangun intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian jagung secara Nasional (dulu pernah berhasil Gemapalagung),
8. Pemerintah seharusnya mampu mensinergikan secara berkeadilan semua pilar perunggasan Nasional agar tidak terjadi diantara para produsen produk unggas saling bersaing kotor didalam negeri akan tetapi bersatu untuk menghadapi serangan produksi unggas dari luar Indonesia.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi semua para pembaca dimanapun berada, terutama penulis tujukan kepada Pemerintah Indonesia agar produk unggas Nasional yang potensi perputarannya sudah mencapai Rp.500 Triliun/tahun bisa memberdayakan kembali usaha ekonomi peternakan rakyat disamping pelaku ekonomi unggas lainnya serta dapat meningkatkan daya saingnya dengan berbagai produk unggas dari Internasional. (Ashwin Pulungan)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI