Dalam tulisan penulis berjudul “Allah SWT, Yang Maha Manajer (2)” yang di publish 19 Juni 2015 di Kompasiana, telah diproyeksikan betapa besarnya serta betapa banyaknya unsur-unsur makhluk hidup bintang gemintang serta para planet beserta multi kelengkapan isinya termasuk makhluk paling mulia ciptaan Allah SWT bernama manusia, datanya terawasi akurat dan tajam didalam Maha Bank DataNya Allah SWT. Semua itu dimonitoring dan dimanajemen atas bantuan para utusan Malaikat yang dicipta Allah SWT dari zat cahaya. Seperti tertulis didalam :
QS As Sajdah 32:5 : "Dia mengatur urusan langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah 1.000 tahun menurut perhitunganmu".
QS Faatir 35:1 : “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
QS Al Ma'aarij 70:4 : "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun".
Memperhatikan ayat As Sajdah 32:5 dan Al Ma’aarij 70:4 “Dia mengatur urusan langit ke bumi” dengan menggunakan makhluk bernama Malaikat untuk menghadap serta laporan itu sampai KepadaNya hanya dalam sehari yang kadarnya setara 1.000 tahun ukuran waktu manusia bumi. Bahkan sehari ada ukuran waktunya sampai 50.000 tahun waktu ketetapan manusia bumi tergantung kepada jarak dan lapisan langit yang DiciptakanNya. Semua ini adalah merupakan inspirasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi bagi manusia berakal. Kecepatan cahaya yang disepakati manusia bumi saat ini adalah ±300.000 km/detik (tepatnya = 299.792 km/detik).
QS Az Zumar 39:21 : "Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkanNya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikanNya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal".
QS At-Thaariq 86:5-7 : "Hendaklah manusia memperhatikan dari apa ia diciptakan? Dia diciptakan dari air terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dengan tulang dada perempuan".
Demikian halus dan tingginya sastra bahasa Al Qur’an pada kalimat ayatnya tidak memfokuskan nama organ tubuh manusia secara langsung dan bahasa ini sudah sangat mahfum bagi manusia berilmu dan berpengetahuan serta berbudaya.
QS At-Thaariq 86:11-16 : "Demi langit yang mengandung hujan, dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil, dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya".
Pada ayat QS At-Thaariq 86:11-16 Allah SWT menjelaskan serta meyakinkan bahwa Al Qur’an benar-benar sebagai FirmanNya sebagai tanda yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil. Lalu Allah SWT menjelaskan bahwa Allah juga membuat rencana yang sebenar-benarnya terhadap tipu daya para orang kafir.
QS Al-Ghasyiyah 88:17-20 : "Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?".
Disini pada ayat Al-Ghasyiyah 88:17-20 Allah SWT. ingin menekankan kepada manusia atas KebesaranNya dan KedigdayaanNya serta KemahaanNya.
Lalu kemudian, bagaimana Allah SWT. mengatur jagad raya ini beserta segala isinya ? Allah SWT. telah menciptakan makhluk dari partikel-partikel gelombang cahaya bernama Malaikat dan Malaikat inilah yang mengatur segala ciptaanNya di jagad raya ini. Malaikat yang berjumlah milyaran, adalah makhluk ciptaanNya yang bersifat : patuh, jujur, loyal siap kerja keras, amanah taat untuk menjalankan segala tugas perintah Allah SWT., tidak memiliki nafsu, tidak berjenis kelamin apapun, sangat cerdas dan pintar, tidak pernah makan, minum dan tidur, dapat menjelma sebagai makhluk apapun, selalu bertasbih memuji Allah SWT. serta malaikat memiliki kekuatan dan kecepatan yang sangat luar biasa. Malaikatlah yang menyampaikan wahyu kepada Rasulullah Muhammad Saw.(Malaikat Jibril), Malaikat pulalah yang mencatat amal kebaikan manusia, menjaga manusia, Malaikatlah yang bertugas mencabut nyawa manusia, Malaikat juga yang mengatur konsistensi segala rotasi planet jagad raya siang malam beserta iklimnya di seluruh jagat raya ini. Cahaya adalah satu bagian dari gelombang elektromagnetik. Dalam mekanika quantum modern, cahaya dan semua spektrum dalam radiasi gelombang elektromagnetik lainnya (sinar X, infra merah, gelombang radio, sinar ultra violet dan sinar gamma), dapat bersifat sebagai partikel dan dalam hal lain bersifat pula sebagai gelombang frekuensi. Sistem informasi serta jaringan komunikasi sudah sangat lama menggunakan kecanggihan gelombang cahaya multi super. Kecepatan masing-masing jenis tingkatan cahaya, memiliki kecepatan yang berbeda-beda pula. Inilah bukti ke-Maha Tahuan dan Kesempurnaan dari Allah SWT. Dalam hal ini, Allah SWT tidak perlu menyamar dengan sudah payah datang langsung kepada manusia untuk menyampailan firmanNya.
Setelah kita para makhluk ini di Managable secara apik dan terukur bahkan selembar-sehelai daunpun yang gugur masih konsisten tercatat, inilah juga bukti Kasih Sayang Allah kepada semua makhlukNya. Inilah bentuk Rasa Syukur dari Allah SWT yaitu mencatat segalanya atas semua CiptaanNya. Kita manusia seharusnya juga memiliki sifat itu, karena Allah sudah mengizinkan kita sebagai Khalifatullah.
Sekarang kita masuk kepada argumentasi umur maksimal manusia berdasarkan arti terjemahan QS As Sajdah 32:5 : "Dia mengatur urusan langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah 1.000 tahun menurut perhitunganmu".
Dalam arti terjemahan QS As Sajdah 32:5, Allah SWT ingin menggambarkan ManajemenNya yang dibantu oleh milyaran Malaikat yang turun naik dalam satu hari akhirat atau satu hari jagad raya yang kadarnya 1.000 tahun ukuran manusia pada lingkup tata surya dengan matahari kita sekarang beserta gerak rotasi bumi sendiri. Jadi tafsiran kita adalah 1 hari jagad raya = 1.000 tahun ukuran manusia bumi. Artinya jika seandainya, 1 hari jagad raya kita sepakat sementara 24 jam bumi saja, dengan pengertian umur bumi adalah pada lingkup garis lurus cakrawala gugus keluarga planet bumi, satelit bulan dan bintang matahari, maka hitungan sederhana kita :
24 jam jagad raya = 1.000 tahun bumi, 500 tahun bumi = 12 jam, 250 tahun bumi = 6 jam, 125 tahun bumi = 3 jam, 62,5 tahun bumi = 1,5 jam. Artinya 1 tahun bumi = 0,024 jam. Jadi, manusia yang berusia 63 tahun hanya berumur 1,51 jam saja. Maka kalau manusia bisa mencapai umur 100 tahun bumi, maka umur jagad rayanya manusia itu hanya kurang 2,4 jam saja. Kita masih yakin umur bumi manusia akan lebih kecil lagi dari hitungan ini.
Umur ekonomis atau umur mampu beribadah manusia dengan lingkungannya tentu akan berkurang dengan umur biologisnya. Katakan saja jika kita ber umur 70 tahun, waktu yang dipakai untuk istirahat tidur dan kemacetan jalan + waktu lalai/lupa sehari = ±13 jam, artinya umur biologis yang 70 tahun akan berkurang sebanyak ±37,92% umur = ±26,54 tahun. Sehingga umur efektif bisa beribadah kepada lingkungan hanya = (70-26,54) tahun = 43,46 tahun. Kalau kita ambil ukuran diatas 1 tahun bumi = 0,024 jam, maka orang yang berumur biologis selama 70 tahun sebenarnya umur efektifnya untuk beribadah hanya = 43,46 tahun x 0,024 jam = 1,04 jam umur jagad raya (wow… waktu yang sangat singkat).
QS Al-Ashr 103:1-2-3: ”Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. Baca juga dengan hati terbuka dan sungguh sungguh QS Al-Hadiit 57:20.
Betapa sesungguhnya sangat singkat kita hidup didunia ini. Jika kita ukur lagi dengan beberapa parameter jarak 1 tahun cahaya = 9,324 Triliun Km dan ada bintang yang berjarak terjauh sepanjang 14 Milyar tahun cahaya, dan bintang terdekat ke bumi sepanjang 4,3 tahun cahaya, maka umur kita di bumi sebenarnya akan jauh lebih singkat lagi dari perhitungan didalam tulisan ini. AllahhuAkbar…… AllahhuAkbar…… AllahhuAkbar. (Ashwin Pulungan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H