QS Qaaf 50:17 : "(yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu malaikat duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri".
QS Al Ikhlash 112:1-4 : "(1)Katakanlah : Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, (2)Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (3)Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, (4)dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
Menurut ayat Al Ikhlash 112:1-4 Allah SWT. Maha Esa, Maha Tunggal Dia tidak beranak maupun diperanakkan dan Allah SWT. tidak bergantung kepada siapapun maupun yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Serta Allah SWT. tidak ada seorangpun yang setara dengan Allah SWT.
Disamping Malaikat, Allah Swt. juga menciptakan makhluk dari partikel-partikel zarrah api bernama Jin dan Jin ini memiliki sifat sebaliknya dari Malaikat (disini tidak kita perpanjang bahasan tentang Jin ini). Sifat Jin hampir sama dengan sifat manusia ada yang pintar, cerdas adapula yang bodoh, umumnya para Jin suka menggoda dan menyesatkan manusia. Para Jin bisa merasuk kedalam jasad manusia dan manusia seperti ini biasanya sombong dan merasa paling pintar sendiri merasa jagoan padahal sangat lemah. Manusia yang kerasukan Jin biasanya senang menggoda manusia lainnya, suka juga menyesatkan para manusia dengan argumentasi yang seolah-olah benar. Kebanyakan para Jin terheran-heran melihat para manusia karena sifat manusia sudah jauh melebihi sifat jahat mereka. Umpamanya ada manusia membuat ideology yang menyesatkan banyak manusia dan membuat versi kitab suci yang isinya karangan pembenaran-pembenaran selama beratus tahun lamanya (Kitab Talmud, Kitab Ajaran Komunis, Kitab Sciencetology, Kitab Tazqirah) . Jin juga bisa dimanfaatkan manusia dalam pemilikan ilmu tertentu, karena Jin itu ibarat seperti sapi, kerbau dan gajah, anjing atau binatang lainnya. Beberapa contoh penyesatan Jin adalah, kepercayaan pada Jin Gunung Kawi serta banyak tempat lainnya pembawa keberuntungan dan meminta tumbal korban nyawa manusia kesayangan terdekat atau tempat keramat lainnya, penggandaan uang, susuk yang ditanamkan pada jasad manusia dan lain-lain yang sangat menyesatkan manusia.
Penjelasan tentang Jin ini sangat banyak dalam ayat-ayat Al Qur'an dan hanya beberapa saja ditampilkan diantaranya :
QS Al Hijr 15 : 26 : "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk".
QS Al Hijr 15 : 27 : "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas"
QS Ar Rahman 55 : 15 : "Dan Dia telah menciptakan jin dari nyala api"
QS Al An'aam 6:112 : "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhannmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan".
Oleh karena itu, orang yang selalu bergaul atau merasukkan Jin kedalam dirinya, atau dirinya sudah lama mengadopsi Jin, selalu bersifat panas dan panasan, kesombongan senantiasa ada didalam diri mereka, merasa paling benar dalam kelompoknya, padahal merekalah yang paling salah dan sesat. Iri hati melihat orang/manusia tulus menyampai kebenaran yang hak, iri hati melihat manusia merealisasikan kejujuran, iri hati melihat kelompok manusia beribadah kepada Allah SWT. dan menyatakan kelompok itu adalah kelompok manusia yang tidak bisa diselamatkan, kelompok itu miskin dan keras prinsip untuk diajak sebagai manusia percaya dan selamat serta lain sebagainya. Padahal kelompok dirasuk Jin inilah yang sangat sesat dan menyesatkan, tapi merasa paling benar atas kesesatan mereka.
Selanjutnya, disamping Malaikat dan Jin, Allah SWT. menciptakan manusia yang dijadikan dari bahan tanah liat kering seperti tembikar dari lumpur hitam yang dibentuk. Nabi Adam adalah manusia pertama ciptaan Allah SWT. Makhluk yang paling sempurna dan dimuliakan Allah SWT. adalah manusia. Makanya manusia diharapkan oleh Allah SWT. menjadi makhluk rahmatan lilalamin yang bisa menjaga kelestarian planet Bumi, menjaga keseimbangan, keadilan, kasih sayang dan kedamaian antar sesama makhluk hidup secara arif dan bijaksana. Untuk itu diperlukan manual/pedoman hidup dalam bentuk firman Allah SWT. yang berproses menjadi Kitab Al Qur'an. Karena Allah SWT. adalah Maha Manajemen, Maha Manajer untuk menyampaikan manual hidup itu, cukup Allah SWT. mengutus Malaikat Jibril (zat Malaikat dari cahaya) untuk mendownloadkan wahyu Allah SWT. kepada manusia pilihan Allah SWT. Rasulullah Muhammad SAW. kedalam bahasa dan tulisan yang dimengerti oleh manusia bumi. Sampai saat ini, diseluruh dunia hanya Al Qur'an sebagai Kitab satu-satunya yang paling humanis, paling konsisten serta tidak pernah berubah isi tulisannya satu huruf-pun sejak dahulu diturunkan hingga akhir zaman dibaca dalam tulisan serta bahasa yang sama serta irama yang sama oleh sebagian besar masyarakat dunia. (QS Al Hijr 15:9 : "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya"). Semoga tulisan ini menjadi bahan renungan serta bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Semoga juga tulisan ini sebagai ajang amaliah bagi penulis untuk semua kalangan pembaca. (Ashwin Pulungan)