Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Modus Baru Penipuan Dekat ATM

15 Juli 2012   01:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:57 3306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13423236971193573346

[caption id="attachment_200529" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Apabila kita akan menuju ATM, berhati-hatilah kalau ada seorang yang mendekati lalu dia berkata meminta untuk mentransferkan uangnya dan saat itu juga dia membawa uang sejumlah yang akan ditransfer. Sepertinya orang itu benar niatnya.

Ini yang saya alami, ketika menuju suatu pojok ATM,  saya didatangi seseorang Pria yang berbusana sangat parlente :

Penipu : Selamat siang Pak !!!

Saya : Selamat siang !??

Penipu : Pak bisa minta tolong uang saya ditransferkan dan ini uangnya Pak !!!?

Si-penipu menyodorkan uangnya lembar Rp. 50.000-an, saya ragu-ragu akan tetapi saya masih sadar ini mungkin penipuan, jadinya terpaksalah sikap intelijen saya  di on-kan.

Saya : Kenapa anda tidak tranfer saja sendiri ke Bank yang bersangkutan.

Penipu : Sangat jauh Pak, saya ingin cepat karena teman saya menunggu dan sangat memerlukan uang saat ini. Kalau sampai ke bank bersangkutan banyak yang antri Pak jadi semakin lama proses sampainya uang tersebut ke teman saya.

Saya : (penasaran dan argumen dia juga cukup logis) .... mana lihat uangnya !?, saya hitung dulu yaaa !!?. (Sembari saya hitung uangnya, saya menemukan Rp. 300.000,- berupa uang palsu dan Rp.200.000,- asli). (Saya simpulkan dalam hati wuuuh kamu penipu).

Penipu : Ini Pak nomor transferan-nya Pak.

Saya : Pegang saja dulu nomornya, kan saya belum setuju membantu anda ???!!!!

Saya : (membuat alasan logis sembari mengembalikan uang si-Penipu) Begini saja, uang anda-kan Rp. 500.000,- sedangkan saldo pada rekening saya hanya tinggal Rp.250.000,- jadi tidak akan cukup untuk transfer. Sedangkan saya perlu menarik Rp.150.000,-. Maaf yaaaa saya tidak bisa membantu anda !!!? (lalu saya tinggalkan orang tersebut sembari masuk ke ruang ATM).

Penipu : Yaaaa tidak apa-apa Pak, Terima kasih pak !!!

Atas dasar pengalaman saya ini, bagi saudara pembaca dimanapun berada jika akan menuju pojok ATM berhati-hatilah, jangan mau menerima orang-orang yang meminta bantuan transfer. Bisa saja uang tunai pengganti untuk tranfer-an adalah sepenuhnya uang palsu. Oleh karena itu pelajarilah bagaimana mendeteksi uang palsu tanpa alat bantu.

Salam, waspada dan jangan lupa selalu berdzikir dalam keheningan perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun