Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Malaysia Rampok Tanah Perbatasan Pejabat Indonesia Rampok Rakyatnya

9 Oktober 2011   03:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:10 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Cara Malaysia memperluas wilayah perbatasannya adalah :

Jadikan WNI disepanjang perbatasan yang sudah lama tidak mendapat perhatian Pemerintah Indonesia, menjadi Warga Negara Malaysia, kemudian tingkatkan kesejahteraanya serta perhatikan pendidikan anak-anaknya sampai keperguruan tinggi, lalu tanah diperbatasan wajib digeser sendiri oleh warga tadi kewilayah Indonesia kalau bisa seluas-luasnya dan nanti luas tanah akan berbagi antara warga baru Malaysia dengan pemerintah Malaysia yang tertuang dalam bentuk perjanjian yang dibuat pejabat Malaysia.

1. Pengaruhi WNI diperbatasan dengan uang serta janji peningkatan kesejahteraan  dan tarik WNI menjadi waga negara Malaysia.

2.Sebelum WNI menjadi warga negara Malaysia, pemerintah Malaysia mewajibkan secara tidak tertulis kepada warga tadi untuk memperluas tanah mereka kearah wilayah Indonesia  kalau bisa seluas-luasnya yang diinginkan oleh calon warga negara baru Malaysia itu tadi.

3. Pemindahan Patok batas wilayah antar negara secara bergotong royong dilakukan oleh penduduk perbatasan untuk dipindahkan sejauh mungkin kedalam wilayah Indonesia lalu patok tersebut ditanam kembali.

4. Pemerintah Malaysia menganjurkan kepada seluruh WNI perbatasan yang baru masuk menjadi warga negara Malaysia untuk mengakui bahwa tanah mereka adalah yang sekarang ini yaitu tanah yang sudah digeser patoknya kedalam wilayah Indonesia.

5. Setelah upaya ilegal itu dilakukan oleh calon warga negara Malaysia itu dan telah ditinjau dan dipelajari oleh pejabat Malaysia, maka WNI tadi akan menjadi kandidat kuat diterima sebagai Warga Negara Malaysia.

6. Untuk memperkuat legalitas tanah tersebut, pemerintah Malaysia mengeluarkan segera legalitas sertikat tanah untuk warganya yang baru tersebut.

7. Sebagian WNI yang belum menjadi Warga Negara Malaysia dipelihara dan diperhatikan oleh Pemerintah Malaysia dan mereka akan dimanfaatkan selanjutnya untuk beberapa tahun kedepan, agar cara-cara seperti diatas dapat selanjutnya dilakukan jika pengawasan yang ketat dari Pemerintah Indonesia tidak berjalan.

Pemerintah Indonesia dengan seperangkat para pejabatnya sibuk memperkaya diri dan kelompok dari manipulasi APBN dan APBD dan tertidur pulas dengan permasalahan perbatasan.

Indonesia tidak/belum memiliki gambar baku perbatasan wilayah antara Malaysia-Indonesia yang masih dipertentangkan atau dengan negara lainnya yang tidak bisa berubah sehingga menjadi pedoman standar jika mengalami perubahan secara illegal. Seharusnya gambar baku perbatasan wilayah milik Indonesia berdasarkan nilai historis serta argumentatif yang kuat dan ini dijadikan modal diplomasi RI dalam penyelesaian batas wilayah antar negara.

Sedihnya rakyat dan anak cucu kita kedepan, sudahlah tanah perbatasannya dirampok negara lain, uangnya dan tabungannyapun dirampok para peminpinnya sendiri. Mau dibawa kemana negara Indonesia ini ?

Semoga kita semua terutama para pejabat Indonesia bisa menjaga dan memelihara semua yang telah diperjuangkan terutama perbatasan antar negara dari perbatasan daratan dan lautan untuk kesejahteraan anak cucu kita kedepan.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun