Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pemimpin Pengkhianat dan Pendusta

25 November 2011   16:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coretan : Ashwin Pulungan

Ketika kalian hai calon pemimpin berkampanye,

Pilihlah saya, saya akan berbuat yang menguntungkan kalian,

Saya tidak akan mengecewakan kalian semua hai penduduk negri,

Pilihlah saya, saya adalah orang yang tidak akan ingkar janji,

Saya adalah pilihan tepat bagi anda semua hai penduduk negri.

Saya akan mengratiskan semua biaya pendidikan disekolah hingga pendidikan tinggi begitu juga dengan pengratisan biaya kesehatan.

Saya akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua para pemuda pemudi.

Saya akan membuat dan merealisasikan peningkatan kesejahteraan bagi semua penduduk negri.

Setelah banyak orang bisa tertipu olehnya, maka sang calon pemimpin dipilih dan terpilih,

Dalam proses menjabatnya, sang pemimpin mulailah menjalankan siasat kotornya.

Sang pemimpin doyan melakukan manipulasi uang negara bersama teman sekantornya, bahkan teman pada lintas Instansi.

Manipulasi itu namanya Garong, bisa Maling, bisa juga Rampok dan yang dirampok adalah uangnya rakyat,

Garong, Maling, Rampok uangnya Rakyat selalu bernilai besar dan selalu sukses,

Selama periode lima tahun menjabat, terkumpullah uang ratusan milyar rupiah,

Gaya hidup sang pemimpin dan keluarganya berubah menjadi kehidupan Jetset, berbiaya serba mahal,

Anak-anaknya sudah lupa diri bahkan istrinya,

Rumahnya selalu ramai dari hilir-mudik kenalan dan sanak famili, yang sedang mengemis untuk mendapatkan bagian dari uang haram sang pemimpin tersebut.

Kehidupan sang pemimpin adalah selalu melanggar hukum untuk mendapatkan suksesi manipulasi uang negara.

Rakyat yang memilihnya dulu, tidak diperhatikan dan perhatian itu hanya dalam naskah pidato saja.

Mendadak sang pemimpin mampus alias mati karena serangan jantung,

Maka dia menjalani PENGADILAN TERAKHIR yaitu PENGADILAN AKHIRAT yang maha adil,

Para polisi dan Hakim tidak bisa disogok atau di Mafiakan dialam yang baru.

Rohnya yang penuh kotor dan karat, akan diadili seadil-adilnya pada Mahkamah Akhirat.

Saatnya Roh sang pemimpin menyaksikan rekaman video multi demensi selama hidupnya dan ini merupakan saksi dan data yang tidak akan bisa diingkari. Saatnya kaki dan tangan berkata jujur mendukung rekaman tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun