Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Memelas Dalam Himbauan

23 Juli 2011   04:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:27 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SBY presiden Indonesia saat ini, terus saja menghimbau-himbau  agar Muhammad Nazaruddin (MN) segera pulang yang disampaikannya dalam beberapa kesempatan dan terakhir dalam pidato Rakornas PD.

Pertanyaan kita, apakah Kepolisian RI, bersama Intelijennya sudah tidak bisa lagi diharapkan untuk menterjemahkan keinginan SBY untuk segera menangkap MN ? Apakah Kepolisian RI sudah demikian parahnya tidak bisa lagi sebagai alat ampuh pemerintah untuk menangkap MN ?  Kemana keampuhan Polisi kita seperti yang dipamerkan selama ini dalam penangkapan para teroris ? Ada apa antara Interpol dengan Kepolisian RI ? Apakah kewibawaan Kepolisian RI dan RI sudah sedemikian sangat jatuhnya dimata Internasional ?

Himbauan demi himbauan yang dilontarkan SBY selama ini, memberi kesan kepada kita bahwa Kepolisian RI seoalah-olah tidak mendukung keinginan SBY sebagai Presiden yang membawahi Kepolisian RI. Atau ada agenda lain yang tersembunyi sebagai politiking cara memanipulasi opini masyarakat dalam rangka sebenarnya menyimpan MN di LN ? Karena kotak pandora tentang kebusukan PD dan kader PD takut terbuka dan sedang berada ditangan MN.

Pada ajang pemilihan Ketua Umum PD di Bandung memang banyak keanehan dimana saat itu Andi Malaranggeng (AM)  yang didukung SBY dimana Edi Baskoro (EB) selalu mendampingi AM adalah yang dijagokan saat itu, tiba-tiba disaat putaran terakhir Anas Urbaningrum (AU) yang tidak digadang-gadang dan tidak dijagokan malah terpilih jadi Ketua Umum. Hal ini diperkuat oleh pernyataan MN bahwa kemenangan AU adalah dengan cara money politik, yang menggempur mayoritas peserta DPC  dan DPD dengan total US$ 20 juta. Hal ini juga merupakan keselarasan dengan pendapat publik. Demikian kotornya sebuah kongres Partai untuk pemilihan Ketua Umum dan kekotoran itu mencakup mayoritas SDM dari Partai Demokrat. Hal yang sangat menyedihkan bagi seluruh bangsa Indonesia, bahwa uang itu diambil dari dana-dana proyek APBN yang dimenangkan beberapa perusahaan milik tokoh PD dengan cara rekayasa proyek secara manipulatif kata MN.

Banyak para tokoh PD yang bermasalah dalam kasus MN ini termasuk kasus penelantaran anak dan keluarga oleh salah seorang tokoh PD.

PD kedepan tidak akan dipercaya lagi oleh publik pemilih Indonesia, termasuk semua Partai yang ada di Indonesia saat ini. Walau sekalipun PD melakukan penggantian AU sebagai Ketua Umum tidak akan memperbaiki citra PD.

Salam, Babat habis dengan hukuman mati para koruptor/maling di Pemerintahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun