Mohon tunggu...
Dian Romadhoni
Dian Romadhoni Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Let's get the action but it's must have a great plan!

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal "ndhaut" Teknik Petani padi Indonesia

27 September 2012   10:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:36 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak proses yang dilakukan seorang petani padi dalam bertani, salah satunya adalah "nandur" atau menanam benih padi disawah. Nah, benih harus diambil terlebih dahulu dari penyemaian. Kalau didaerah saya, yaitu di daerah Banguntapan, Bantul Yogyakarta cara ini disebut "ndhaut". Kalau diartikan, ya semacam cara untuk mencabut atau mengambil benih padi semaian untuk ditanam.

[caption id="attachment_214929" align="aligncenter" width="300" caption="Langkah-langkah "][/caption]

Benih padi yang sudah berumur kira-kira 25-30 hari merupakan benih yang sudah siap ditanam(gambar no1). Pada intinya "ndhaut" ialah mencabut benih, namun perlu kehati-hatian agar batang yang masih muda tidak patah. Supaya proses tetap berjalan cepat maka perlu teknik. Pertama, dengan kombinasi kedua tangan(gambar no 2), jari-jari tangan kiri membelah benih sedangkan tangan kanan mencabut dibagian batang bawah dekat akar. Setelah itu benih dibersihkan dari "lumpurnya" dengan memukul-mukulkan pada batang pacul(gambar no 3). Oya, agar lumpur tidak terlalu banyak dan memudahkan proses ndhaut disarankan pada saat menyemai biji padi, alas lumpur diberi abu terlebih dahulu. Hasil dari proses ndhaut adalah benih yang siap untuk ditanam(gambar no 4). Setelah proses ndhaut, selanjutnya adalah proses menanam benih padi di lahan sawah atau biasa disebut "nandur".

Begitulah proses ndhaut para petani di daerah saya, bagaimana teknik semacam ini didaerah anda? atau bahkan diluar negeri sana?, bagaimana teknik  mereka ndhaut?. Tentunya Petani akan senang bila ada cara atau teknik yang lebih efisien dan efektif mengingat dengan teknik ndhaut ini, terlihat benih-benih yang mati.

[caption id="attachment_214929" align="alignleft" width="90" caption="thumbnail"]

13487402882004222575
13487402882004222575
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun