Mohon tunggu...
devika sarala
devika sarala Mohon Tunggu... -

hal terindah yang pernah ku miliki adalah ketika aku terlahir dari rahimmu ibu ... terimakasih untuk pengorbananmu , wahai malaikat hidupku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta dari Surga

9 Desember 2013   13:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:08 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu pagi yang cerah itu,bayu dan pak harjo berencana pergi kejogja.menyusuri jalan demi jalan bekas kecelakaan itu terjadi.hampir 4 kali dalam sebulan pak harjo menempuh perjalanan dari jakarta ke jogja demi untuk menemukan harum anaknya itu.untungnya dijogja pak harjo membangun rumah kecil untuk ia beristirahat disela-sela kesibukanya mencari harum.

“oiya bay,kapan kamu mau membawa calonmu itu ketemu sama ayah.”

“ayah apa’an sih,calon yang mana yah.bayu belum kepikiran kesitu,bayu masih pengen bantu ayah nyariin dek harum sampek ketemu.”

“hmmm terus kalau adekmu itu nggak ketemu juga masak kamu mau melajang terus....?”

“itu urusan belakangan yah,lagian juga umur bayu kan masih 25tahun jadi langkahnya masih panjang yah.yang penting bayu bisa bahagiaiin ayah dulu deh..”

“kamu bisa saja bay,,, itu kayaknya ada tamu bay didepan.tolong bukakan pintunya.”

Bayupun langsung menjawab salam dan membukakan pintu untuk tamu yang datang itu.

“eh pak sugeng,silahkan masuk pak.kebetulan kita juga baru sampai dari jakarta,”

“makasih nak bayu,waduh maaf ini saya jadi mengganggu waktu istirahatnya,oiya ayahnya ada nak bayu..?”

“iya pak tidak usah merasa ndak enak begitu.ayah ada kok  pak,sebentar saya panggilkan dulu.silahkan duduk.”

Belum genap langkahnya menuju kebelakang,pak harjo pun tiba-tiba muncul dari dalam kamarnya

“siapa bay yang datang ...?”

“pak sugeng yah,nyariin ayah..”

“ada apa ya bay kok tumben malam-malam begini pak sugeng sudah datang kesini.”

“bayu juga kurang tau yah,aku buatkan teh dulu untuk pak sugeng yah.”

Pak harjo pun langsung segera menemui tamunya itu dengan perasaan yang tak menentu,pasalnya ia berharap ada kabar baik mengenai putrinya harum.

“eh pak sugeng ada apa ini kok tumben malam-malam begini namu kesini.”

“iya pak maaf sebelumnya kalau saya menggangu waktu istirahat bapak dan nak bayu.”

“tidak apa-apa pak,memangnya ada hal penting apa ya pak ..?

“begini pak,saya baru saja mendapatkan kabar terakhir tentang harum dari orang suruhan saya pak,setelah diselidiki anak bapak ternyata masih hidup dan sekarang tinggal di panti asuhan Harapan Bunda.”

“alhamdulilah ya ALLAH kau telah melindungi nyawa anakku harum,panti asuhan di daerah mana itu pak..?”

“menurut sumber informasinya,panti asuhan itu tak jauh dari sini pak tepatnya didaerah bantul sini.tapi sayangnya panti asuhan itu sudah 3tahun terkena gusuran dan kabarnya ada donatur yang memberikan rumahnya untuk dijadikan panti asuahan yang baru.”

Bayu yang membawa 2 gelas berisi teh hangat itupun hampir saja menjatuhkan gelasnya ketika ia mendengar berita tentang harum yang masih hidup,ia sangat bahagia mendengar berita itu.

“lalu dimanakah kita bisa menemukan alamat donatur tersebut pak ...?”tanya bayu penasaran

“informasi yang saya dapatkan terakhir bawasanya panti itu sekarang berada di daerah jakarta selatan pak,namun saya kurang tau alamat pastinya dimana.masih belum ada kejelasanya.”

Serasa bagaikan hidup kembali,kini ada sebuah harapan baru yang begitu nyata,pak harjo akhirnya bisa menemukan keberadaan anaknya yang hilang itu.tanpa pikir panjang lagi ia pun memutuskan untuk terbang kejakarta malam itu juga.dan setelah sampai dijakrata ia mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari informasi tentang keberadaan panti asuhan itu.

Butuh sebuah kesabaran memang untuk mencari jarum dalam jerami,bagaimana mungkin bisa menemukan orang yang telah menghilang belasan tahun lalu dengan sangat mudah.namun pak harjo percaya keajaiban doa itu pasti ada .setelah hampir 4 bulan lamanya titik terang itu pun akhirnya muncul dan keberadaan panti asuhan itu akhirnya ditemukan.

...

Raya yang tengah berbahagia ,karna sebentar lagi pernikahannya dengan riswan akan berlangsung.betapa bahagianya ia akan segera melepas masa lajangnya bersama dengan kekasih yang ia cintai,segala persiapan sudah medekati sempurna tinggal menunggu hari bahagia itu akan tiba.

Dalam perjalanan menuju rumahnya,entah mengapa perasaan raya tak menentu seolah takut sekali akan kehilangan riswan.namun ia berusaha untuk tak menampakkannya.

“kenapa sayang,kok kamu gelisah gitu.takut yaaa membayangkan malam pertama kita nanti...?”

“kamu apa-apan sih ris,maluuu iiihh..”

“hmmm malu yaaa kamu,nanti mau punya anak berapa ray.aku sih kepinginnya kita bikin kesebelasaan gitu...”

“hah gila kamu,aku dong ntar yang repot ngurusinnya..?”

Riswan hanya tertawa melihat ekspresi kekasihnya itu,dia benar-benar merasa beruntung bisa besanding dengan raya.wanita yang menjadi impiannya yang tak lama lagi akan menjadi bagian dalam hidupnya kelak.namun tiba-tiba handphone riswanpun berdering ada tulisan mama dilayar telfon genggamnya,entah kenapa tanganya dingin dan gemetar hingga membuat handphone terjatuh.

“sayang siapa yang telfon sampai handphonenya dijatuhin gitu..?”

“mama ray yang telfon..”

“sini aku ambilin..?”

“jangan biar aku aja,lagian deket kok.”

Tangan riswan berusaha meraba handphonenya yang terjatuh dibawah gas mobilnya itu,namun naas dari arah depan terlihat truck yang oleng berkecepatan tinggi melaju menabrak mobil yang riswan dan raya kendarai.kecelakaan itupun tak dapat terhindarkan lagi.

“aduh buk,sakit sekali kepalaku ini.badanku juga lemas sekali buk,apa yang terjadi kepadaku..?”

Dengan isak tangis bu sundari mencoba tegar dihadapan putri angkatnya itu,ia mencoba menguatkan jiwanya.tapi tetap saja tak bisa,ia tak bisa menyakiti perasaan anaknya itu.ia tak tega memberi tahukan semua yang telah terjadi kepada raya.

“buk kenapa menagis,mana mas riswan buk..dan mengapa pandanganku gelap sekali..?”

“tenang raya semuanya kan baik-baik saja.”

Rayapun semakin histeris dan mencoba membuka pandangannya yang sedari tadi masih terlihat gelap.

“mana mas riswan buk..apa yang sebenarnya terjadi..?”

“riswan...riswan ,,,?

Bu sundari menjawabnya dengan terbatah-batah dan air mata yang sesekali menetes deras dari matanya

“kenapa buk mas riswan,jawab raya buk...?”

“riswan meninggal ray,nyawanya tak selamat.dokter sudah berusaha namun riswan telah dipanggil yang kuasa anakku,dan matamu... ada kerusakan pada kornea matamu nak hingga berakibat pada penglihatanmu.”

“nggak mungkiiiiin buk,mas riswan nggak mungkin meninggal.ibukan tau sebentar lagi raya akan menikah buuuk.kenapa ALLAH ambil mas riswan dari raya,ini nggak adil buuuukkkkk...”

Raya berteriak sekuat-kuatnya,hingga sampai ia pingsan.bu sundari tak tega melihatnya menderita.ia gadis yang sangat baik tak seharusnya ini terjadi padanya.andaikan nyawanya bisa digantikan untuk menghidupkan riswan lagi ia pun rela melakukannya,namun itu mustahil baginya.

Selang seminggu dari kejadian naas itu,tamu tak terdugapun datang.ada seorang laki-laki setengah baya dengan pemuda tampan disampingnya berkunjung ke panti asuhan Harapan Bunda di bilangan menteng jakarta selatan.

“akhirnya nak kita bisa menemukan panti tempat adikmu tinggal,ayah sangat senang sekali bisa berjumpa dengan harum adikmu.ayah sudah tak sabar melihatnya tumbuh menjadi gadis cantik.”

Senyum bahagia itupun nampak diwajah paruh bayanya yang masih terlihat tampan itu.

“iya yah alhamdulilah kita bisa bertemu dengan harum yah..”

“selamat siang permisi mau numpang tanya dek,bu sundarinya ada nggak dek ..?”tanya pak harjo pada anak didaerah panti itu

“bapak mau nyari bunda,bunda sekarang lagi ada dirumah sakit pak nungguin kak raya yang abis kecelakaan.”jawab anak panti itu

“raya...? siapa itu raya..?”

“kasihan deh pak kak raya,sebentar lagikan dia mau menikah tapi sayang calon suaminya baru saja meninggal seminggu yang lalu.”jawab anak yang satunya lagi

“oOooh boleh nggak dek ,kakak minta alamat rumah sakit yang merawat kak raya..?”tanya bayu

“ini kak alamatnya di rumah sakit Bunda Jakarta kak.”

Pak harjo dan bayupun langsung mengarahkan mobilnya dan melaju dengan kecepatan rata-rata menuju rumah sakit yang dimaksud untuk bisa bertemu dengan bu sundari.dan sesampainya disana..

“permisi sus,ruang rawat atas nama saudari raya nomer berapa ya sus..?”

Bayu bertanya pada reseptionis rumah sakit dan suster itu meunjukkan ruangan raya dirawat.

“permisi buk,dengan bu sundari..?”

“iya benar,maaf pak dengan siapa ini..?”

“saya harjo buk,ibuk benar pengurus panti asuhan Harapan Bunda yang terkena gusuran waktu dibantul itu buk..?”

“benar pak saya sundari pengurus panti itu, Ada yang bisa saya bantu pak,?”

Pak harjo mulai menceritakan detail tentang kejadian naas itu.

“begini buk,15tahun yang lalu saya pernah kehilangan anak saya akibat kecelakaan bus pariwisata waktu akan ke borobudur.saya sudah berusaha mencari anak saya belasan tahun lalu ,namun hasilnya belum ada buk dan alhamdulilah sekarang saya bisa menemukan keberadaan anak saya yang menurut kabar terakhir ia pernah tinggal dipanti asuhan yang ibuk kelola.?”

“apa mungkin gadis itu raya..?”gumamnya dalam hati

“buk,apa mungkin ibu pernah mengenal anak yang kami maksud,namanya harum dan waktu kejadian itu ia sempat memakai liontin yang dibelakangnya tertulis namanya.”

“apa nama anak itu Harum Raya Suharjo..?”

“benar buk itu nama anak saya,dimana dia sekarang..?”

Mata bu sundaripun menerawang melihat jauh kearah raya yang masih tergulai lemas dikamar itu,, ia tak kuasa menahan haru,betapa bersyukurnya ia tentang keajaiban yang baru saja ia lihat.raya yang telah kehilangan seseorang yang ia cintai kini telah berganti dengan seseorang yang telah ia nantikan sejak dulu.

“dia gadis yang bapak cari,namanya raya.maaf kalau saya sudah mengganti namanya.”

“subehanallah itu anak saya buk,lalu apa yang telah terjadi pada harum buk.”

Bu sundaripun akhirnya bercerita tentang raya,dari mulai awal ia ditemukan sampai akhirnya ia tergulai lemah diranjang itu.

“ya ALLAH anakku,malang sekali nasibmu nak.mengapa ini harus terjadi padamu harum,maafkan ayah mu ini yang tak bisa menjagamu.”

“sudahlah pak ini semua telah terjadi dan tak perlu disesali lagi pak,ini sudah kehendak ALLAH kita hanya bisa bertawakal kepadaNYA.”

Pak harjo yang terlihat kuat dan berwibawa itu untuk pertama kalinya ia meneteskan air mata,air mata yang tak pernah bayu liat selama ia menjadi anak pak harjo.

“sudahlah yah,kita harus tabah dan terliat kuat untuk dek harum yah.bayu yakin ayah adalah ayah yang kuat.”

“kamu benar bay,kita harus kuat untuk harum.”

“pak,pukul satu nanti raya akan menjalani oprasi transplantasi kornea mata untuk menggantikan korneanya yang rusak.”

“siapa buk donor mata harum ...?”

“riswan pak,sebelum ia meninggal ia sempat menyuruh saya mengabadikan pesan terakhirnya untuk raya.salah satunya adalah donorkan apapun yang ada dalam tubuhnya jika terjadi sesuatu pada raya.”

“mulia sekali pemuda itu,beruntungnya anakku bisa menemukan pendamping seperti riswan.”

“riswan memang pemuda yang baik dan soleh pak,raya beruntung mendapatkanya.namun sekarang tinngallah mimpi.kasihan raya pak.”

Pak harjopun semakin pelik mendengar cerita bu sundari,betapa bahagianya ia

...

Dua hari setelah operasi itu perban mata rayapun mulai perlahan dibuka,ada segudang pertanyaan yang masih bergelayut dibenaknya yang selalu memenuhi otaknya.mengapa dan kenapa..? hanya kata-kata itu yang selalu muncul.

“bismillah ya ray ,semoga ini semua seperti yang kita kehendaki.”

“amiien buk...”

Detuk jantung yang tak menentu mulai terdengar dari dada pak harjo dan bayu ,, mereka sudah tak sabar melihat harum yang masih nampak cantik meski dibalut dengan perban dan wajahnya yang masih pucat pasih itu.

raya mulai berkunang-kunang dan perlahan berusaha membuka matanya,meski ada perasaan takut yang selalu menghantuinya.dan betapa kagetnya ia ketika membuka matanya untuk yang pertama kali mata itu bisa melihat lagi,justru bukan raut wajah bu sundari yang nampak , melainkan sosok wajah gagah dan rupawan yang menyambutnya dengan senyuman ramah dan kemudian mendekap erat tubuhnya..perasaan raya menjadi gelisah tak menentu dalam benaknya siapa gerangan laki-laki ini,hatinya merasa begitu dekat meski baru pertama bertemu dan ingin rasanya ia mengucap kata “ayah”.dan entah mengapa keajaiban itupun datang lagi.raya mampu mengingat semua ingatannya yang sudah lama menghilang,mulai bisa mengenali nama dan juga sosok ayahnya yang telah lama hilang itu .

“ayaaaah....”ucapnya dengan suara lirih

“harum..kini kau tampak sudah dewasa anakku,kau amat cantik.mirip sekali dengan almarhuma ibundamu rahma.”

“ayaaaaah,kau kah ini.aku sangat rindu padamu,mengapa ayah pergi meninggalkanku sendiri yah.mengapa ayah tak mencariku setelah kecelakaan itu terjadi.”

“entah sudah berapa kota di jogja sudah ayah jelajahi untuk mencarimu nak,entah sudah berapa lama waktu yang telah ayah luangkan untukmu harum.selama 15tahun ayah tak pernah berhenti sedetikpun untuk mencarimu tapi semuanya belum ada hasilnya nak.”

“ayaah maafkan aku,aku tak bermaksud menyinggung hati ayah.raya sangat menyanyangi ayah.”

Mereka berduapun kembali saling berpelukan,tangis haru dan bahagiapun tak terbendungkan lagi,dokter dan para suster diruangan itu seolah ikut terhanyut dan menitihkan air mata mendengar cerita sedih itu.

“oiya nak,ini kakak angkatmu bayu.dialah yang selama ini merawat ayah dan membantu ayah mencarimu.”

Mereka berduapun menjabat tangan satu sama lainnya,bayu yang selama ini tak pernah berasa gugup bila bersentuhan dengan seorang gadis,kini ia mulai merasakan perasaan yang tak menentu,hatinya berdegub kencang tak kala menjabat tangan harum adiknya itu.sorot mata yang begitu indah ternyata mampu menjerat hati bayu sehingga ia mulai merasakan getar cinta didadanya.

Pandangan itu mulai terlepas ketika raya menayakan tentang riswan tunangannya yang telah tiada itu.

“buk.raya ingin sekali menjenguk makam mas riswan buk.raya ingin bertemu dengan keluarganya mas riswan buk..?”

“tapi nak,kondisimu masih sangat lemah sekali.apa kamu sanggup untuk menerima ini semua...?”

“raya ikhlas buk,kalau mas riswan tlah pergi meninggalkan raya.aku udah ikhlas buk.tapi aku mohon bantu aku untuk melihat makam calon suamiku buk.”

Dengan berat hati bu sundari akhirnya mau menuruti permintaan putrinya itu,ditemani dengan sang ayah dan bayu tentunya.raya melangkah lemas menuju kepemakaman riswan tetes air matanya tak pernah berhenti menetes.

“sudah nak,ikhlaskan riswan dia sudah tenang disurganya.”kata pak harjo dengan mendekap anaknya itu

“ayo nak,katanya ingin ketemu dengan keluarganya riswan.malam ini kebetulan pas 40harinya.kita mengaji bersama disana.”

Selepas sampai disana,betapa terkejutnya pak harjo,ternyata riswan adalah anak teman baiknya pak arif yang akan menikah itu.ia tak menyangka bahwa dunia itu sangatlah sempit.telah bertahun-tahun ia mencari anaknya yang hilang namun sejatinya dia sangatlah dekat disisinya yang akan menjadi calon pengantin dari teman dekatnya sendiri.

...

4bulan telah berlalu tanpa adanya riswan disisi raya,tubuhnya tampak kurus dan tak bersemangat untuk hidup.kuliahnya hampir saja berantakan padahal sebulan lagi ia akan sidang dan mendapat gelar Sp.BS .calon dokter bedah saraf itu berubah sangat drastis,gadis yang tadinya periang sekarang menjadi orang yang sangat tertutup.pak harjo sangat sedih sekali melihat kondisi anak semata wayangnya itu.ia pun akhirnya berniat untuk menjodohkan bayu dengan harum putrinya itu.

Tak disangka betapa bahagianya sang ayah ketika ranum bersedia menerima perjodohkan itu dengan bayu,ia pasrahkan seluruh hidupnya pada sang ayah,karna ia tahu orang pilihan ayahnya itu adalah jodoh yang terbaik untuknya.

Setelah raya wisuda,pernikahan itupun digelar.dihadiri para tamu undangan dan para kerabat dekatnya,raya nampak anggun berhias baju kebaya berwarna emas itu dengan tata adat yang masih menjunjung nilai adat jogja.

Bu sundaripun tak kalah cantik sehingga menarik hati pak harjo yang telah lama kosong itu.iapun berniat untuk melamar bu sundari setelah pernikahan anaknya tersebut digelar.kebahagiaan hari itupun seakan terbalaskan dengan rasa sakit yang selama ini menghantui hidup raya dan keluarganya.

Dan sesuai janji bu sundari pada almarhum riswan,akhirnya rekaman video itupun diserahkannya para raya.sesuai dengan permintaan almarhum jika nanti suatu saat kelak raya telah bahagia berdamping dengan laki-laki pilihannya barulah rekaman pesan terakhir itu diserahkan.

Dengan pesan terakhir riswan...

Raya ketahuilah kamu,bahwa ketika kamu memutar video ini aku tlah berada jauh disana.namun janganlah engkau bersedih karna disini aku merasa kau selalu hidup untuk menemaniku dalam surga,walaupun aku sudah tak disisimu lagi namun aku masih bisa melihat indah dunia dan cintamu melalui mata yang telah aku titipkan kepadamu,,jagalah aku disitu karna hanya lewat dialah aku bisa merasakan indah “cinta dari surga”.

tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun