Mohon tunggu...
Defi Aryani
Defi Aryani Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis, Founder @galaksi_aksara_kita

#Literasik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manfaatkan Smart Phone Jadi Smart Healing

6 Maret 2022   21:23 Diperbarui: 6 Maret 2022   21:24 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah healing sering sekali kita dengar akhir-akhir ini. Melenceng dari arti yang sebenarnya. Healing yang harusnya diartikan penyembuhan malah jadi ajang pamer ataupun endorse travelling tempat wisata atau sejenisnya. Memang tidak salah ketika healing bisa diwujudkan dengan travelling. Namun, apakah diharuskan sebuah healing itu selalu pergi dan travelling?

Ketika seorang mengatakan healing. Maka, hal pertama yang akan dia lakukan adalah mencari penyembuhan berupa kebahagiaan yang instant tanpa berpikir membeli atau melakukan sebuah perjalanan. Healing yang secara arti sebenarnya adalah penyembuhan sejauh ini akan berubah fungsi pelarian dari masalah yang harusnya mudah diatasi tanpa embel-embel travelling.


Smart Healing bisa dilihat dari beberapa kebiasaan yang mudah dilakukan. Berikut Smart Healing yang mudah, murah serta ramah di kantong.

  • Jurnal Syukur 
    • Membuat jurnal syukur sangat mudah sekali. Tuliskan pada buku khusus untuk jurnal syukur pada tiap harinya. Setiap dari bentuk syukur, akan kembali menjadi energi positif untuk siapapun yang melakukannya.
  • Melatih Senyum
    • Senyum dan tertawa itu berbeda. Ketika senyum, otot serta hormon kebahagiaan yang familiar disebut dopamin akan aktif dan membuat pikiran lebih baik. Bagaimana jika susah senyum saat susah? Coba lagi berlatih senyum. Konon, saat berpura-pura senyum pun akan membuat diri menjadi bahagia. Ketika sedikit saja efek kebahagiaan itu ada, maka itulah healing sebenarnya.
  • Berterima kasih pada diri sendiri
    • Memang kadang terlihat konyol. Kenapa harus berterima kasih pada diri sendiri? Pada dasarnya diri kita akan dimintai pertanggung jawaban. Ketika semua kewajiban menjadi tanggung jawab pribadi. Apapun yang dilakukan diri ini pasti berakhir dengan hikmah. Baik itu sedih maupun bahagia. Ketika kita menerima, pasrah, ikhlas lalu berterima kasih pada diri sendiri. Maka hormon Oksitosin akan aktif dan membuat perasaan kita baik-baik saja.
  • Menulis Diary
    • Menulis jadi hal tepat ketika tak mampu berbicara. Berbeda antara menulis jurnal syukur dengan diary. Jika syukur kita konsentrasi pada hal-hal baik. Maka saat menulis diary kita bisa meluapkan sesuatu yang kurang menyenangkan. Dengan menulis hal tersebut, kita nantinya akan lebih berhati-hati ketika mengalami hal yang sama. Menulis jadi healing paling mudah sekaligus bisa bonus ketika tulisan kita menginspirasi banyak orang.
  • Istirahat dari Sosmed
    • Istirahat bukan berati meniadakan. Istirahat disini berarti menjadwalkan dengan lebih banyak beraktivitas di dunia nyata. Ketika kita akhirnya tetap dihadapkan pada sosmed. Maka, istirahat bisa dengan memberikan waktu khusus melihat sosmed sehari hanya tiga puluh menit. Memang susah, namun posisi sosmed hanya jadi hiburan tanpa harus mengikuti berlebihan.

Smart Phone kita juga bisa dimanfaatkan untuk hal yang positif dengan cara edukatif. Kita hanya perlu memaksa diri agar mau dan mengkondisikan Hand Phone sesuai kebutuhan. Pakai Smart Phone dengan Teknik 5M, Berikut penjelasannya

  1. Memfollow sesuai kebutuhan
  2. Menyimpan info penting
  3. Menjalin komunikasi dengan teman yang inspiratif
  4. Membuang info sampah
  5. Menghapus informasi toxic

Jika Smart Phone bisa jadi alat Smart Healing maka mulai sekarang kita bisa bersahabat dengan diri sendiri. Ketika diri sendiri mampu menentukan sikap, maka itulah healing yang sebenarnya. Healing bukan travelling, lebih dari itu healing itu sangat menyenangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun