Ini adalah sebuah perumpamaan
Saya mencoba membuat perumpamaan seperti ini; Anda sedang sibuk, dan tiba-tiba seseorang membantu mempermudah hidup Anda.
Bisa jadi kasir minimarket yang ramah, teman yang menampung curahan hati Anda, atau bahkan pengemudi ojek online yang mengantarkan makanan tepat waktu. Tetapi setelah semua itu, Anda lupa---atau enggan---mengucapkan dua kata sederhana yaitu "terima kasih".
Dan kapan terakhir kali Anda dengan tulus berkata "terima kasih" kepada orang lain? Dua kata sederhana ini sering kali terlupakan di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern. Padahal, ucapan ini bukan hanya soal sopan santun, melainkan juga bentuk penghargaan kecil yang dampaknya luar biasa besar.
Ada banyak alasan mengapa orang sulit mengucapkan "terima kasih." Sebagian besar mungkin terlalu sibuk untuk sekadar merenung dan menyadari bantuan kecil yang mereka terima. Ada juga yang merasa gengsi---seolah-olah mengucapkan "terima kasih" itu membuat mereka terlihat lemah atau kalah.
Lucunya, ini adalah ironi kehidupan; semakin kita merasa kuat dan mandiri, semakin kita lupa bahwa hidup ini tidak sepenuhnya hasil kerja kita sendiri.
Mengapa ucapan yang kelihatannya kecil ini sering terasa berat? Mungkin karena sebagian dari kita terbiasa berpikir bahwa bantuan adalah hal biasa, bukan sesuatu yang layak diberi apresiasi. Atau bisa juga karena kita terlalu fokus pada urusan sendiri hingga lupa memberi perhatian pada orang lain.
Padahal, ucapan terima kasih tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga membawa energi positif, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Banyak orang merasa bahwa mengucapkan terima kasih adalah hal sepele. "Ah, mereka cuma melakukan tugasnya," kata mereka. Tapi, benarkah tugas seseorang otomatis menghilangkan hak mereka untuk dihargai? Kasir yang melayani Anda dengan senyum, teman yang meluangkan waktunya, atau tetangga yang membantu memegang pintu---semuanya pantas mendapatkan apresiasi kecil dari kita.
Di sisi lain, ada orang yang gengsi untuk mengucapkan terima kasih. Mereka merasa, dengan melakukannya, mereka terlihat bergantung atau tidak berdaya.Â