Hal seperti ini justru menjadi satu bekal kebahagiaan umat manusia, khususnya kalangan awam dalam mempelajari ilmu agama serta menjalani kehidupan beragama.Â
Di mana, prosedurnya tidak langsung kepada model penerapan fiqih yang kaku, tetapi dari konsep dasar yaitu kesadaran awal, bahwa semua umat muslim pasti masuk surga, wong sudah punya kuncinya. Tinggal bagaimana pola-pola pendekatan kepada Tuhan itu dikembangkan selepas kesadaran itu sudah dibentuk.Â
Dengan kata lain, Gus Baha menawarkan dimensi sosial intuitif untuk menuju kebenaran mutlak melalui al-Quran dan hadits serta cabang-cabang pengetahuan yang lain.Â
Dari semua ceramah beliau, saya kira, sebagai awam akan menjadi sangat terbuka hatinya, serta semakin memiliki hati yang besar. Karena setiap manusia memiliki dosa, dan untuk menghapusnya tinggal taubat nasuha, serta memenuhi haqul adaminya.Â
Dengan begitu setiap manusia memiliki peluang untuk bahagia dalam beragama, bukan takut dan khawatir. Karena inti dari islam adalah kesejahteraan dan kedamaian.
Pada dasarnya, sikap itulah yang tampak pada ulama sebagai warasat al-anbiya', penerus Kanjeng Nabi. Dan itu ada di dalam diri Gus Baha. Semoga kita semua turut kebagian berkah dari semua pengetahuan yang disampaikan oleh Gus Baha.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H