"Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku."
Disampaikan oleh Silas Papare pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI
Pesan ini tentu menjadi simbol atas sebuah perjuangan yang tentunya bukan hanya sebatas diperingati, tetapi diterus - kembangkan. Karena setiap zaman selalu memiliki tantangan dan perubahan.
Setiap 10 November tak lupa bahwa ada peringatan hari pahlawan. Di mana secara filosofis berangkat dari semangat arek-arek Surabaya melawan sekutu; Belanda dan Inggris tentunya.
Perang Dunia II tentu membawa kesan dan kenangan yang luar biasa besar. Khususnya bagi warga sipil yang entah tercatat atau tidak sebagai pahlawan Nasional.
Di satu sisi, perjuangan untuk semua, dan semua perjuangan harus diteruskan. Di masa Post - Industrialisme ini tentu banyak sekali hal yang perlu dipilah dan dipilih. Bisa jadi berimbas kepada generasi penerus, pun membangun untuk diteruskan kelak oleh generasi selanjutnya.
Perjuangan para pahlawan tentu untuk kebaikan masa depan. Karena itu hal yang paling prinsipil adalah menjaga dan meneruskan apa yang menjadi ruang perjuangan dan pengabdian.
Mengabdi kepada masyarakat, kepada negara tentu tidak melulu dengan dalih kewajiban. Karena faktanya banyak yang menggunakan dalih perjuangan dan pengabdian tetapi tidak untuk kemaslahatan tetapi untuk memakmurkan diri dan kolega.
Negara Indonesia, adalah warisan perjuangan baik fisik pun intelektual. Kultur yang beragam adalah anugerah tanpa batas dariNya. Kekayaan alam pun demikian. Maka tak pantas jika perjuangan di masa lalu diganti dengan ongkang-ongkang dan dalih rebutan daging segar.
Tentu kita tidak perlu berandai-andai. Para penjuang itu masih ada dan tiada mau menonjolkan diri. Merek lebih suka ngumpet, ketimbang ikut cawe-cawe berebut daging berupa batu bara, minyak, gas bumi dan lain sebagainya.
Karena seperti apa yang dikatakan Nyai Ageng Serang bahwa: "Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya."
Dengan kata lain, memandang manusia lain sebagai manusia perlu dibangun kesadaran yang kuat dan mendalam, diri ini penuh ambisi dan antusias. Oleh sebab itu perlu dikendalikan dan disadari bahwa perjuangan adalah jalan untuk kemaslahatan bukan kekuasaan.
Selamat Hari Pahlawan 2020, pahlawan sepanjang mas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H