Hujan, tiada puisi yang mampu menampungnya
Ia datang, lalu mengubah aroma tanah
Ia datang, menghardik embun bertubi-tubi
Ia datang, tanpa janji kepada awan
Ia datang, membawa tawa dan risau
Ia datang, beribu harapan
Ia datang, mengusir senja yang kemilau
Walau begitu, aku suka aroma tanah selepas hujan
_LD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!