Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kredo Perjuangan, Kiat Dasar Berjuang

22 Januari 2020   00:25 Diperbarui: 22 Januari 2020   00:57 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi via Brilio.net

Perjuangan berarti segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam sebuah perjuangan terdapat berbagai macam hambatan. Semakin kita sering mengalami berbagai masalah maka semakin kuat pula kita.

Dalam perjuangan pasti tak semudah yang kita bayangkan. Tak semudah kata mengucap. dalam perjuangan pasti ada rintangan atau ujian . Di saat kita mendengarkan kata rintangan atau ujian sering kali kita mengira ada sesuatu yang berat dibaliknya padahal jika kita tarik dari sudut pandang yang unik adanya ujian adalah untuk mengukur kadar keseriusan kita dalam berjuang.

Perjuangan adalah sesuatu yang membutuhkan tekad kuat, tanpa tekad yang kuat  maka tak akan tercapai tujuan yang kita inginkan.

Dalam sinaubareng semalam membahas tentang perjuangan dan ikhlas yang dinukil dari kitab idatunasyiin bahwasanya berjuang itu ada 5 point yakni idzom, idhomah, imadah, wamalakuhu, hamadah.

Idzom atau peraturan  sepahaman saya tadi malam bahwa berjuang itu kita harus bisa ndeleh awak bahasa jawanya ,tau kapan harus berjuang kapan harus istirahat, selagi itu bisa dan ada peluang maka berjuanglah.

Jika kita sudah berjuang semaksimal mungkin tapi menemui kendala kendala terus maka alangkah baiknya kita istirahat sejenak sambil mengevaluasi mungkin di mana letak kekeliruan kita, kok kita sudah  berusaha semaksimal mungkin tapi belum tercapai mungkin kita perlu istirahat dan mengevaluasi letak kesalahanya di mana.

Yang kedua yakni idhomah, atau bisa diartikan saling menghargai satu sama lain bahwasanya dalam berjuang, dalam konteks hubungan misalnya dalam suatu hubungan itu harus ada idhomah  atau saling menghargai dan memahami agar apa, agar hubungan itu langgeng, ayem. 

Bayangkan apabila kita terjadi perbedaan atau percecokan dengan kekasih kita, dan kita sibuk memenangkan ego kita masing masing.

Maka bisa diperkirakan hubungan itu tidak akan berjalan lama , toh seadainya berjalan pur pasti akan terus bertengkar.

Dan di sinilah pentingnya idhomah saling memahami satu sama lain menghargai satu sama lain, agar tetep langgeng ,ayem,  perjuangan itu sampai tujuan sakinah mawaddah warahmah.

Yang ketiga yakni imadah bahwa berjuang itu harus mempunyai prinsip. Bahwasanya kita  berjuang bukan hanya sekedar berjuang tapi ada arah tujuan yang jelas , seperti halnya kita memperjuangkan doi tujuanya  adalah doi nyaman , dan aman bersama kita kalau ditarik ke gari sosial yakni khoirunnas anfauhum linnas.

Yang keempat adalah wamalakahu  atau bisa diartikan apa adanya. Apa adanya disini menurut pandangan pribadi ndak usah kakehan omong, sederhana saja apa adanya, terbuka dengan apa yang ada nah sering dalam perjuangan itu berujung kecewa.

Keterbukaan satu sama lain sama lain, apabila kita dan kekasih kita tutup menutupi maka akan timbul kecurigaan, kecurigaan kecurigaan inilah adalah benih benih keretakan cinta.

Dan di sinilah pentingnya wamalakuhu saling keterbukaan sama lain
Dan yang terkakhir adala hamadah  bahwasanya perjuangan itu harus punya tekad yang membara ,gak neko neko.

Hamada memuji sekalian berterima kasih. Tidak jarang seseorang hanya memuji atas perjuangan seseorang, tanpa berterima kasih karena sudah berjuang sedemikian rupa. 

Manusia memiliki keintiman rasa satu sama lain. Baik buruk maupun baik. Ada yang simpati, ada juga yang nyinyir begitu saja. Perjuangan adalah perjalanan, kadang menengadah menuju ke atas, kadang pula menunduk menapaki curam.

Nb: Tulisan ini lahir setelah diskusi kitab idzotunnasyiin bersama mas Daud

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun