Mohon tunggu...
Leny Maryouri
Leny Maryouri Mohon Tunggu... -

PhD Candidate, Curtin University, Pengamat Transportasi dan Pendanaan

Selanjutnya

Tutup

Money

Dollar Meroket Utang Negara Terus Meroket, Kenaikan Nilai Dolar Merusak Sendi Ekonomi Negara

26 September 2015   06:07 Diperbarui: 26 September 2015   17:27 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun Pemerintah Jokowi-JK saat ini membangun ekonomi lebih cenderung mengamalkan asas persaingan bebas (free competition), sehingga hasilnya tidak memberi manfaat nyata bagi kemajuan rakyat jelata, justru semakin memperkaya mereka yang sudah kaya dan maju.

Selain itu, terlalu banyak kementerian dan lembaga negara yang didirikan di Era Reformasi banyak daerah Pemekaran, serta pembentukan daerah baru seperti kabupaten, kota dan provinsi, sehingga banyak menghabiskan anggaran belanja. Pemerintah tidak hidup sederhana, hemat dan efektif dalam menggunakan anggaran belanja negara, dan terus menambah jumlah pegawai, sehingga anggaran belanja negara banyak terkuras untuk membayar belanja pegawai.

Yang lebih buruk adalah Pemerintah sekarang lebih banyak menyerahkan harga sembako dan BBM kepada mekanisme pasar bebas. Sehingga tidak heran harga beras, kedelai, daging dll dapat melonjak setiap saat tanpa kendali pemerintah. Diperparah lagi selain BUMN dipacu berutang juga Pemerintah juga terkesan membiarkan BUMN public services menaikkan tarifnya seperti PT KAI, Pertamina dan Jasa Marga, sehingga menambah beban berat ekonomi rakyat yang memacu inflasi ikut semakin meroket.

Kita menunggu Pemerintah Jokowi-JK mengambil langkah-langkah yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara diatas kepentingan Partai Politik dan Rekan Business.

 

Semoga bisa menjadi tambahan informasi dan tetap membuat kita semua mawas diri penurunan kemampuan sector real masyarakat kita sudah membahayakan dan ini diprediksi akan berlanjut sampai beberapa tahun kedepan, kenaikan dollar telah memacu kenaikan harga bahan baku import, kenaikan harga BBM listrik gas dll, menurunkan produksi masyarakat, menurunkan GDP, menurunkan penerimaan Pajak, menurunkan APBN, menaikan hutang negara, menaikan cicilan hutang negara tiap tahun dalam dollar, money flying out, mengurangi porsi APBN untuk membangun, cadangan devisa berkurang, kenaikan inflasi dan seterusnya. Sehingga titik pertahanan Terakhir ada di masing-masing masyarakat DIHARAPKAN tetap berusaha bekerja dan berproduksi untuk bertahan.

 

Semoga bermanfaat.

Perth, 26 September 2015

Leny Maryouri

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun