Cantik,
parasmu begitu cantik
tutur lembut katamu, anggun gayamu, kuat pendirianmu, kau bagaikan idaman setiap pria.
Ya, pria yang mengagumimu.
Â
Cantik,
sekarang kau selalu murung,
dimanakah kau yang dahulu?
Sahabatku yang periang dan energik, sekarang kembali meredub.
Bagaikan lampu petromax yang kehabisan minyak.
Â
Cantik,
secepat itukah kau melepaskan sesuatu yang tak mungkin kau miliki kembali?
Cantik,
apakah kata-kata manis pria itu tlah menggoyahkan, menghancurkan pribadimu?
Cantik,
begitu cepatkah kau melepaskan sesuatu yang harusnya tetap menjadi milikmu sampai saat ini?
Cantik,
ku hanya bisa berdiam ketika kau menceritakan semua yang terjadi.
Cantik,
tidak kah kau ingat akan dosa?
Uuupsss,
Cantik,
bukankah memang melakukan sesuatu yang katanya membuat mabuk kepayang itu akan membuat seseorang kehilangan kesadarannya?
Cantik,
kau tetap cantik.
Percayalah cantik, walaupun kau telah kehilangan sesuatu yang tak dapat kau miliki lagi
Percayalah, tutur katamu yang lembut,
tingkahmu yang sopan
hatimu yang sangat baik dan tulus
akan menutupi segalanya.
Â
Cantik,
jangan kau ulangi kembali sesuatu yang "memabukkan" itu.
Â
Cantik,
biarlah orang berkata apa tentang dirimu,
percayalah tak ada seorang pun yang dapat menghakimimu.
Â
Cantik,
satu pesanku,
pria yang tulus mencintaimu tak kan tega menyentuhmu bahkan menyakitimu.
Percayalah juga, pria yang tulus mencintaimu akan menjagamu selalu dan menerimamu apa adanya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H