Mohon tunggu...
Rico Yomada
Rico Yomada Mohon Tunggu... -

rico yodana,, seorang manusia yang penuh rasa ingin tau, dan sedang menekuni menulis.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Arti dari Sisi Kehidupan

30 Juli 2011   06:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:15 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada seorang bapak bernama Pak T yang hidupnya lumayan susah. Beliau ini mempunyai anak B dan A. Anaknya yang B adalah seorang penjual jagung rebus, sedangkan anaknya yang A adalah seorang penjual es campur. Kedua Anak Pak T ini sudah menikah semua. Pada suatu Hari Pak T ini sedang berpikir tentang kedua anaknya sehingga beliau ini menderita penyakit hipertensi yang bisa dibilang cukup parah. Sudah dibawa ke puskesmas dan rumah sakit tapi tidak sembuh-sembuh. Anaknya si B dan si A juga ikut bingung dan susah melihat kondisi ayah nya itu. Apa dan bagai mana penyebab bapak T itu bisa jatuh sakit?????? ?

Pada suatu siang hari Pak T sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Ia memikirkan mengapa siang ini begitu panas sekali sehingga membuat ia berkeringat. Setelah itu ia berpikir lagi.


“Hmmmm……Gimana yah Nasib anak saya B kalo hari panas begini. Padahal anaknya lagi sakit dan butuh obat. Tapi kalo panas terik kayak gini siapa yang mau beli jagung rebus nya yah ? gelisah dan berang pak T Ia terus berpikir siang itu. Ia ingin sekali membantu anaknya B yang anaknya sakit tapi ia sendiri untuk makan saja sulit. Apalagi mau membantu membelikan obat untuk cucunya tadi. Karena kecapekan dalam berpikir akhirnya Pak T tertidur di kursi teras rumah nya. Tiba-tiba saja Pak X ini dibangunkan oleh bunyi hujan deras “Kretek…..kretek….kretek…..”

Akhirnya beliau masuk rumah. Lagi-lagi pak T ini di sore hari yang hujan kembali berpikir nasib anaknya ( Yah beginilah sayang orang tua kepada kita). Setelah Anaknya B yang dipikirkan kali ini iya ganti memikirkan anaknya yang A. Ia berpikir bagaimana nasib anaknya yang A ini, mana laku dagangan es campur nya kalo hujan deras dan cuaca dingin seperti ini. Ia makin punya pikiran yang tidak karu-karuan. Ia memikirkan anaknya B yang tadi sudah tidak laris, kali ini kok A juga ga laku juga dagangannya. “Wah gimana nasib anak-anakku ini. Sementara aku sendiri untuk biaya hidupku sendiri saja aku tak mampu. Aku ini bapak macam apa.” gemuruh pak T dalam hati.

Akhirnya pun Pak T jatuh sakit, Ia terkena stroke. Anaknya si A dan Btadi yang mendengar bapaknya sakit, mereka pun segera membawa nya ke rumah sakit yang tidak terlalu jauh dari rumah nya. Namun ternyata tidak ada hasilnya juga. Salah satu tetangga pak T ini ada yang dokter. Akhirnya, dengan rasa iba dan kasihan melihat kondisi pak T dan anak anak nya, ia pun mau memberikan pengobatan gratis pada Pak T ini.

Dokter ini bertanya pada Pak T, “Pak sebenarnya bapak ini kok bisa sakit kayak gini ? kenapa to pak ? Soalnya bapak ini kan udah berobat kemana-mana kok belum sembuh. Kayaknya sakit bapak ini ada yang aneh.” Tanya Pak dokter. ” Saya juga ga tahu pak dokter, kata pak T.” Kalo menurut saya, bapak ini sakit karena ada yang mengganjal pikiran bapak.” Jawab dokter. ” Iya Benar pak dokter, jawab pak T. ” Memangnya apa yang mengganjal pikiran bapak ini ? tanya dokter”. “Begini Pak dokter saya ini kasihan sama anak-anak saya. Saya memikirkan anak saya si T saat berjualan di panas terik. Saya berpikir apa dagangan si anak saya B ini akan laku kalo panas terik begini. Karena hal itu saya jadi sedih. Belum lagi kalau hujan datang dan cuaca dingin merasuk, saya ganti memikirkan anak saya yang A yang sedang jualan Es campur. Mana laku dagangan anak saya. Sementara saya sebagai bapak tidak bisa bertindak apa-apa”. Kata Pak T.

Lalu dokter itu tersenyum. “Pak, coba mulai sekarang anda balik pikiran anda. Jikalau sekarang saat panas terik, bapak pikirkan betapa larisnya dagangan anak anda yang A, dan selain itu saat cuaca dingin dan hujan tiba, pikiran anda harus berbalik kepada anak anda yang B yang sedang laris-larisnya jualan jagaung rebus”. Kata Pak dokter.lalu dengan rasa mulai lega dan mengangguk nganguk kepala.

Pak T pun mentaati sesuai anjuran dokter tadi. Akhirnya pun pak T sembuh dari sakit stroek nya. Apa sih yang dapat kita petik pelajaran dan hikmah  dari cerita ini ??? xo menurut saya sendiri,, Kita harus senantiasa mensyukuri apa yang kita dapat saat ini, namun banyak sekali orang-orang yang lebih mendramatisir suatu musibah. Padahal mereka pada waktu yang sama juga mendapatkan sebuah berkah atau kebaikan. Tapi kita sebagai manusia, seringkali melupakan sebuah keberuntungan dan lebih mendramatisir suatu musibah yang datang kepada kita. Padahal jika kita mau mensyukuri apa yang telah kita dapat dan sabar serta tawakal saat musibah datang, Hidup kita lebih tenang.  insya allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun