"Aku punya teman mas. Dan dia masih single juga. Baik dan cantik loh..." wajah Destri yang ceria berhasil meneguhkan keyakinan dan semangat Anto untuk tetap semangat.
Anto hanya sanggup dan mengiyakan kehebatan Destriani dalam merayu dan meneguhkan jiwa nya. "Tak habis pikir... Bagaimana bisa saya di motivasi oleh seseorang yang seharusnya menjadi tujuan hidup saya" sambil melangkahkan kaki menuju rumah. Anto juga berupaya tegar dan ikhlas dengan apa yang tengah terjadi.
Keesokan harinya Anto dipertemukan oleh Destriani dengan temannya yang dia maksud itu. "Ini loh mas.... kenalkan teman saya khuna" sambil memperkenalkan dan menunjuk gadis yang dia bawa.Â
"Selamat malam mas...Saya biasa di panggil mbk khusna. Dan saya juga sudah tahu sedikit tentang mas Anto dari Destriani." Sembari menebar senyum. Dimata Anto Khusna juga tak kalah cantik dari destriani. "Iya mbk Khusna. Salam kenal" dengan malu dan singkat Anto membalas perkenalan.
"Langsung ke intinya aja ya mas..." Khusna mendahului.
"Saya sudah tahu apa yang sedang mas Anto cari dan apa yang mas Anto butuhkan. Jadi saya pribadi ya mas, saya setuju dan menerima apa yang mbk Destriani tawarkan ke saya. Karena saya juga membutuhkan pendamping dalam hidup saya."
Anto merasa antusias dengan perbincangan ini dan serius mendengarkan perkenalan  Khusna.
"Saya kebetulan juga sudah memiliki usaha sendiri mas. Saya memiliki warung makan yang cukup ramai didaerah saya. Dari jerih payah saya sendiri selama menjomblo. Saya yakin akan mendapatkan jodoh yang baik. Dan saya berharap dari mas Anto untuk menjadi bagian dari keluarga saya." Cukup jelas terdengar dan tegas, tergambarlah karakter khusna melalui pernyataanya tersebut.Â
Tak banyak bicara. Anto membalas singkat. "Kalau begitu mari kita rencanakan pernikahan kita. Kira-kira dalam jangka waktu satu bulan untuk persiapan segala sesuatu. Dan saya harap ini juga akan berjalan lancar dari kelurgamu" Sambil membuka wajah gembira nya yang tak sanggub lagi berkata. Bahwasannya diri Anto mendapat jodoh yang sudah mandiri dan memiliki usaha dari penghasilannya sendiri. Selain ramah dan cantik juga telah mandiri. Keduanya, Anto dan Khusna sudah merasa siap untuk menuju kehidupan barunya dengan menjadi satu dari kesatuan keluarga bagahagia.
Kehidupan memang banyak cerita. Lika-liku beserta hitam putihnya kehidupan. Dan juga jangan melupakan bahwa dunia ini berwarna warni. Banyak hal yang bisa kita jadikan pengalaman dan ilmu berharga. Dengan bersabar disertai keyakinan yang kuat. Usaha dan ikhtiar kita tidak akan berbuah sia-sia. Setiap usaha kecil kita akan tetap bernilai. Dan tetap jangan lupa berdoa pada Yang Maha Kuasa.
Begitu pula Anto yang dulunya merasa tersingkirkan oleh perjuangan kaum kartini. Dengan keyakinan dan usahanya yang tekun. Kini Anto sudah mapan dalam hidupnya dan tidak merasa khawatir terbelakangi oleh kaum Kartini.