Mohon tunggu...
Riski Eko Yuliyanto
Riski Eko Yuliyanto Mohon Tunggu... Security - RIKYUTO

Menulis untuk dibaca oleh kalangan yang suka membaca. Kritik dan saran penting buat saya. Maka,sebisa mungkin pembaca memberi komentar di bawah tulisannya. Terima kasih sejagat raya...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengaruh Kaum Kartini untuk Anto

16 April 2018   21:11 Diperbarui: 16 April 2018   21:12 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian Anto berkaca diri didepan cermin. Melihat fisiknya yang memiliki wajah pasaran. Dia sadar bahwa dia hanya orang kecil yang tidak bermateri besar. Tidak tergolong atau terlahir dari orang kaya. Dan dia cukup menyadari diri dia harus berusaha lebih dan lebih ! Jika dia memiliki keinginan besar dan cita-cita besar. Langkah-langkah kecilnya tidak dia anggab remeh. Meski pendidikannya rendah. Semangat juangnya tidak ingin dikalahkan oleh para pejuang kaum Kartini.

Langkah-langkah itu adalah upaya. Mengusahakan percaya pada dirinya sendiri. Karena tidak ada orang lain yang akan membuatnya berhasil kalau bukan dirinya sendiri. Dirinya sendirilah yang akan mengubah nasibnya, karena Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang kalau bukan orang itu sendirilah yang mengubahnya. 

Dimulai dari sebuah perpustakaan yang cukup terkenal dan banyak pengunjungnya. Dia mencoba menceburkan diri didalamnya. Banyak hal yang menabjubkan yang ia temukan. Bermacam karakter orang mulai dari PAUD sampai tingkat Mahasiswa. Beragam buku dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan yang ia butuhkan. Dan juga ia terkagum pada latar belakang pemilik perpustakaan yang berasal dari Amerika (Debra Lun &Michel Mrokwa). Dari sini dia bertemu dan mendapat teman-teman baru.

Yang membantunya serta mendorong semangat untuk terus belajar melalui dari buku yang ia baca. "Bacalah buku yang kau butuhkan dalam hidupmu". Kata ketua LSM perpustakaan Ghanesa Library.

Selanjutnya Anto juga mengikuti komunitas lainnya seperti komunitas bahasa inggris. Komunitas olah raga sperti Karatedo, Aikido, Airsoftgun, Parkour, dan mengikuti macam kegiatan seminar bersama teman teman yang ia dapat. Dari sinilah Anto mulai mendapatkan tujuan yang lebih jelas ketika mengikuti seminar tentang keuntungan berbisnis kuliner. Dia merasa perlu belajar tentang makanan, dunia masakan. Dan usahanya pun tak sia sia. Kerja kerasnya dan keinginannya untuk terus belajar menambah wawasan yang lebih luas. 

Beberapa tahun kemudian Anto sudah memiliki usaha sendiri. Dia membuka sebuah Restoran yang cukup terkenal di kotanya. The Secret Garden Resto. Sesuai namanya, selain terletak di lokasi yang strategis. Resto itu ada banyak furniture yang bersifat alami. Ada taman yang di desing indah untuk berselfie. Memiliki beberapa macam kebun buah. Dan ada zona wargame tempat untuk bermain Airsoftgun untuk komunitasnya sendiri. Hampir disetiap sudut resto bangunannya di design untuk berselfie oleh para pengunjung atau konsumen maupun komunitas.

Meski sudah sukses secara financial. Anto masih merasa ada yang kurang. Dia masih belum menemukan jodohnya,masih lajang. Kemudian dia memutuskan untuk mencari gadis yang ia sukai waktu di Pondok Pesantren. Karena sudah merasa pantas. Anto memberanikan diri untuk melamarnya.

"Destriani... Aku sudah lama sekali menahan perasaan ini. Maukah kamu menikah dan menjadi bagian dari keluarga ku ?" Dengan matang dia berucap penuh percaya diri. Gadis yang bernama Destriani itu tertawa dan juga sedih. Dengan perlahan Destriani memegang tangan Anto. Wajahnya mengisyaratkan untuk siap dan tegar apa yang akan ia sampaikan. "Maaf mas Anto.." dengan hati-hati Destriani mengatakan. "Saya sudah menikah dan menjalani hubungan ini dengan baik pada seseorang. Dia memang tidak tampan dan juga tidak kaya. Tapi saya sudah ikhlas apa yang sudah diputuskan oleh orang tua saya. Saya dijodohkan oleh orang tua saya agar saya terhindar dari fitnah. Alhamdulillah mas... meski hidup saya serba papasan. Tapi saya cukup bersyukur kog." Sambil memasang muka prihatin terhadap diri Anto, Destriani menguatkan. " Yang sabar mas... Nanti saya bisa carikan jodoh buat mas Anto."

Hati Anto seperti tersambar petir. Berita buruk bahwasanya gadis itu sudah menikah tidak ia ketahui selama Anto berjuang memperkuat ekonominya. Berjuang demi kesuksesannya. Berjuang untuk memantaskan dirinya supaya bisa bersanding dan melamar Destriani. Dan ternyata Anto terlambat untuk mendapatkan pujaan hatinya.

Tiba-tiba Anto terlihat sangat lelah dan lesuh. Tampak dari raut wajahnya dia hampir kehilangan semangat hidupnya.

"Mas..jangan sedih gitu napa mas ? Nanti bisa Destri bantu carikan jodoh buat mas" sembari mengangkat wajah cerianya Destriani berupaya memberi harapan pada si Anto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun