Mohon tunggu...
Emi Afrilia Burhanuddin
Emi Afrilia Burhanuddin Mohon Tunggu... -

Full time mother yang suka menulis dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hanya Allah Yang Bisa Membuatmu Pergi Haji

7 Juni 2015   02:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:19 4421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertengahan Juli 2013, pengurus KBIH menelepon dan mengabarkan berita gembira. Nomor porsi saya dan suami masuk dalam kuota keberangkatan tahun 2013. Alhamdulillah....

[caption id="attachment_421144" align="aligncenter" width="300" caption="Karena pencahayaannya kurang maksimal makanya foto didalam masjidil Haram kurang oke hasilnya. Mungkin hasilnya akan beda jika menggunakan hp andoid andromax c3s yang sudah dilengkapi fitur lampu flash sehingga hasil foto didalam ruangan lebih jernih"]

14328816761953865162
14328816761953865162
[/caption]

Selanjutnya, Allah memberi banyak kemudahan untuk kami, diantaranya :

- Setelah ada kepastian berangkat, saya dan suami pun melunasi biaya bimbingan haji di sebuah KBIH dan kami diberi potongan satu juta rupiah, lumayan bisa dipergunakan untuk membayar biaya vaksin.

- Perlengkapan ibadah haji untuk saya seperti bergo, sarung tangan dan kaos kaki dibelikan oleh tante. Bahkan nenek saya membelikan sehelai selendang warna putih yang dihias sulaman benang berwarna perak. Kalo orang Palembang menyebutnya dengan selendang mudawaroh yang umumnya dipakai saat pulang haji. Yang membuat saya terharu adalah demi  membeli selendang itu, nenek menyisihkan uang saku yang diterimanya dari anak dan cucunya. Allahu Akbar!

- Karena dianggap sebagai sosok yang smartfren, suami ditunjuk menjadi ketua regu dan mendapat honor dari pemerintah sebesar 250 riyal. Dan keinginan untuk mewakafkan Al-Quran untuk kedua orangtua dan ayah mertua yang sudah meninggal bisa terwujud.

- Keterbatasan dana membuat saya meniadakan acara selamatan sebelum berangkat haji. Tapi adik saya membuatkannya untuk kami. Sehingga sebelum masuk ke asrama haji, diadakan pengajian dan doa dikediaman orangtua saya. Adik hanya menyiapkan menu utamanya saja yaitu tekwan, sedangkan kue-kuenya disumbang oleh keluarga besar. Uwak membawa brownies, bibi menyumbang puding agar-agar dan kerupuk, sepupu menyumbang bika ambon. Tetangga ada yang menyumbang kemplang tunu. Bisa dibilang ini selamatan haji bergaya potluck he..he..

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di masjid Nabawi dan melihat Kabah, air mata tak terasa mengalir dengan deras. Seketika langsung tersungkur melakukan sujud syukur. Ya Allah, aku penuhi panggilan-MU. Hanya kuasa-Mu yang membuat saya bisa  ke tanah suci dan menjalankan ibadah haji.

Karena bukan termasuk tipikal yang doyan selfie, selama menunaikan ibadah haji hanya delapan kali saya berwelfie ria. Itupun karena faktor kepepet. Ga ada yang bisa dimintai tolong untuk mengambil gambar saya dan suami maka berwelfie adalah jawabannya. Kebanyakan foto-foto saya hasil jepretan suami atau teman seregu.

Selama menunaikan ibadah haji atau umroh, sebaiknya saat mo selfie liat dulu situasi dan kondisinya. Jangan karena pengen berselfie di depan Kabah, kita mengganggu orang yang sedang melakukan tawaf atau sholat. Ingat dengan tujuan awal kita kesini adalah untuk beribadah bukan berfoto ria.

Untuk teman-teman agar bisa menunaikan ibadah haji juga, berikut ini tips berdasarkan pengalaman pribadi dan rangkuman ceramah ustad Yusuf Mansur :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun