Dalam pekat yang mendekap alam
dihiasi kerlipan berjuta bintang
Dicumbui dingin hembusan bayu
kupeluk erat heningnya malam
kau suguhkan kedamaian yang kurindu
kau telanjangi egoku dengan agung-Mu
sejenak kusandarkan jiwaku pada keterasingan
kubiarkan megah-Mu rengkuh mimpiku
Waktu melesat tinggalkan lelap
Mentari terjaga goreskan warna Fajar
langkah terayun coba berdiri di atas awan
lewati kekarnya hijau tak terjamah
hamparan terjalnya batu oleh renta
Nyanyian kicau-kicau sekedar menyapa
Usap segala penat yang samarkan senyum
Diiringi desahan angin diantara belantara
melelahkan gairah ini puaskan nurani
kuselami maha karya lukisan alam
tatap ini jilati indahnya belantara liar
pucuk kenikmatan merengkah dirongga dada
jadi satu romantisme tak terlupakan.
[caption id="attachment_136991" align="aligncenter" width="580" caption="Merapi"][/caption]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI