Mohon tunggu...
Bang Bams
Bang Bams Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tidak semua Tulisan itu Benar & Tidak semua Kebenaran itu harus Dituliskan, tapi Kejujuran lebih baik daripada Keguguran. (Ngaco)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menolong Orang yang Tidak Saya Kenal di ATM, Ternyata Tidak Semuanya Penipu!

20 Februari 2012   16:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:25 4780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber foto :batam.tribun

Takut, cemas, khawatir bercampur aduk bak gado-gado dalam benak saya. Apalagi saya pernah menulis tentang kasus penipuan yang menyatakan saya sebagai pemenang dalam sebuah Undian berhadiah dan mau mengirimkan hadiahnya lewat rekening Bank (Menipu sang Penipu). Namun, apeslah yang dia dapat waktu itu karena saya tidak beranjak dari rumah dan mengikuti sarannya untuk menuju ke ATM (saya kerjain sampai pulsanya habis). Ditambah lagi dengan berbagai tulisan teman-teman kompasianer lain yang melaporkan berbagai tindak penipuan yang sudah banyak memakan korban (berkaitan dengan ATM). Penipuan yang dilakukan dengan berbagai modus dan cara. Ada yang disuruh ke ATM, ada yang dimasukkan suatu benda ke dalam lobang ATM agar kartu ATM nya nyangkut, ada yang ditunggu depan ATM lalu pelaku berpura-pura meminjam kartu ATM kita untuk minta tolong mentransferkan ke Rekening tertentu dengan alasan ATM nya sudah limit dan pelaku mengaku hanya ada uang ditangan yang ternyata uang tersebut palsu dan banyak cara-cara lainnya bak antivirus yang selalu minta di Update.

Sebuah hal yang sangat saya takuti dan waspadai karena melihat tulisan teman-teman kompasianer mengenai penipuan yang berkaitan dengan ATM pun terjadi. Ditambah lagi modus yang dipakai persis sekali dengan apa yang dituliskan teman-teman kompasianer yaitu dengan modus meminta tolong untuk mentransferkan uang ke rekening tertentu dengan alasan rekening pelaku sudah limit. Inilah yang terjadi dengan saya kemarin malam ketika hendak menarik uang di ATM yang berada dalam areal SPBU tak jauh dari kost saya.

Kronologinya begini :

Sekitar jam 19.30 waktu handphone saya, saya pergi ke sebuah ATM hendak menarik uang untuk pembayaran kuliah dan uang makan sehari-hari. Sesampai di depan ATM baru mau masuk ada seorang pria bertopi sedang duduk dikursi panjang yang disediakan oleh pengelola SPBU menyapa saya dan terjadilah percakapan antara saya dan pria bertopi tersebut.

Pria Bertopi : Mas mau ngambil uang ya?

Saya: Iya, memang kenapa mas?

Pria bertopi : saya boleh minta tolong nggak?

Saya: Minta tolong apa ya?

Pria bertopi : jadi gini mas, Saya mau minta tolong mas transfer uang 200.000 ke rekening saya, karena rekening saya sudah nggak ada uangnya lagi dan saya harus mentransfer malam ini juga ke salah seorang teman, dan saya punya uang cash ditangan 200.000. Boleh nggak mas?

Saya : hmmm…begitu, ntar saya check dulu uang saya sudah dikirim apa belum (untuk memperlama waktu saja sembari melihat gerak gerik pria tersebut, sebenarnya uang tersebut masih ada sekitar 700.000an direkening sembari memikirkan memberi pertolongan atau tidak, takutnya penipuan lagi, pikir saya).

Pria bertopi : saya minta tolong banget mas ..(sambil menyerahkan uang 200.000 ke tangan saya)

Saya : saya amati uangnya sejenak dengan tips 3D dan menghela nafas panjang menyerahkan semuanya kepada sang pemberi rezeki (Bismillah) kemudian berkata “ya udah, mana nomor rekeningnya?

Pria bertopi : ini mas.. (sambil memperlihatkan nomor rekeningnya yang dicatat di handphone)

Saya : sambil menekan tombol transfer dan berucap dalam hati “ kalau memang sudah rezeki tak akan kemana”..

Pria Bertopi : terima kasih ya mas ….

Saya : khawatir akan penipuan sayapun menarik semua uang yang ada di rekening dan pergi meninggalkan ATM tersebut menuju ke sebuah mini market yang letaknya tak jauh dari SPBU, membeli mie instan sembari nge-check uang dari pria bertopi tadi. Kebetulan di mini market tersebut ada alat untuk mengetahui ke aslian uang, alhasil uang tersebut benar-benar asli. Sayapun mengucap syukur.

Dari kejadian di atas saya mengambil kesimpulan bahwa tidak semua orang yang menunggu dan celingukan di depan ATM itu penipu dan hendak menipu, lihat dulu situasi dan kondisi disekitar ATM kalau sepi sebaiknya jangan melakukan hal seperti diatas apalagi hanya sendirian .

Sikap waspada harus selalu kita tanamkan dalam diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. jangan lupa Positive Thinking lebih baik daripada negative Thinking (siapa tau mereka memang lagi butuh pertolongan dari kita) dan ingat Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna bagi manusia yang lain.

Salam Bang Borneo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun