Mohon tunggu...
Bang Bams
Bang Bams Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tidak semua Tulisan itu Benar & Tidak semua Kebenaran itu harus Dituliskan, tapi Kejujuran lebih baik daripada Keguguran. (Ngaco)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Punya Handphone Lebih Dari Satu? Orang Indonesia Banget!

21 Februari 2012   10:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:22 3120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_164200" align="aligncenter" width="650" caption="Bp.blogspot.com"][/caption]

Seiring pesatnya kemajuan dibidang teknologi komunikasi berbagai jenis gadgetpun semakin canggih. Dari yang hitam putih sampai yang menggunakan teknologi layar sentuh. Dari handphone yang berbadan gede berantenna hingga BlackBerry. Semuanya dapat kita jumpai dan miliki pada masa sekarang ini. Dari anak SD hingga kakek-kakek pun tak mau ketinggalan menggunakannya.

Sejarah perkembangan Handphone

Tahun 1910 adalah permulaan telepon seluler yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson (Swedia), pendiri perusahaan Ericsson yang kini di kenal dengan perusahaan Sony Ericsson dan merupakan bidang bisnis telegraf.

Tahun 1970-an perkembangan telepon mobile di dominasi oleh 3 perusahaan besar yaitu di Eropa dengan perusahaan Nokia dan perusahaan Motorola-nya.

Teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi. Dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros.Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk SMS.

Sejarah GSM diawali dengan diadakannya konferensi pos dan telegraf di Eropa pada konferensi ini membentuk suatu study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem komunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.

Pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara. Keunikan GSM dibanding generasi pertama adalah layanan SMS. SMS atau Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter. GSM yang saat ini digunakan sudah memasuki fase 2.Setelah 2G, lahirlah generasi 2,5 G yang merupakan versi lebih baik dari generasi kedua. Generasi 2,5 ini mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE.Sumber

Ada yang menarik dengan masyarakat Indonesia dalam menggunakan teknologi komunikasi yang bernama handphone ini. Masyarakat Indonesia sendiri terkenal dengan budaya konsumtif yang cukup tinggi, makanya apa saja yang dibawa dari luar ke Indonesia pasti laku keras. apalagi barang itu cukup unik dan orang lain masih jarang menggunakannya, Pasti laris manis. Lumayan buat gengsi-gengsian sama teman, tetangga dan lain-lain.

Nah, berbicara tentang handphone. Saya yakin masyarakat Indonesia kalau ada lomba siapa yang punya hape terbanyak (individu) dengan Negara lain, pasti Indonesia jadi juara. Koq bisa? Bisa aja, coba lihat dan perhatikan disekitar kita. Satu orang bisa memiliki handphone 3 sampai 4 buah, sedangkan negara lain 1 saja sudah cukup (mungkin).

Saya sering sekali mengamati disekitar saya ketika sedang nongkrong di warung, kafe, dikampus dan dimana saja. Paling sedikit yang pernah saya lihat itu mereka memiliki 2 handphone. Begitu juga dengan teman-teman satu kost semuanya lebih dari satu.

Mubazir nggak sih? Tentunya tidak, kalau memang orangnya butuh dan memang harus menggunakan 2 nomor atau lebih “Why Not”, yang mubazir adalah ketika memiliki handphone lebih dari satu hanya untuk gaya-gayaan dan gengsi-gensian dengan teman sekolah,kampus,kantor, dan tetangga karena sudah keluar dari manfaat yang sebenarnya.

Pernah saya bertanya kepada salah seorang teman kampus, Memang hape mu sampe 2 gitu buat apa sich, Mubazir ah? Teman saya menjawab “Punya lebih dari 1 Hape tu sekarang ini sudah hampir setiap orang. Kebanyakan pake 2, 1 GSM, 1 CDMA. GSM digunakan untuk sms-an, karena jaringannya lebih luas daripada CDMA, dan pake CDMA lebih murah kalau nelpon ke telpon rumah.. Tapi kalau pake lebih dari 1 Hape cuma untuk gaya-gaya-an biar keliatan hape nya banyak, itu baru mubazir…. Begitu”.

Mubazir, sesuai manfaat atau tidaknya saya kembalikan pada teman-teman pengguna handphone.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun