Mohon tunggu...
Bang Bams
Bang Bams Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tidak semua Tulisan itu Benar & Tidak semua Kebenaran itu harus Dituliskan, tapi Kejujuran lebih baik daripada Keguguran. (Ngaco)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Hari Ibu] Ibu, Maafkan Aku Tak Bisa Bersimpuh di Kakimu

22 Desember 2011   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:54 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu …

Aku ada karena mu

Aku mengenal dunia karena mu

Dari dalam kandungan engkau telah merawatku

Agar kelak aku selamat dan sehat saat dilahirkan

Setelah lahir didunia kamu tak berhenti menyapihku

Rengekan dan tangisku membangunkan tidurmu dipenghujung malam

Sungguh besar pengorbananmu …

Ibu …

Masih terngiang dalam telingaku pesan – pesanmu waktu kecilku

“Nak, rajin belajar ya agar kelak tak seperti orang tua mu ..hanya bisa jadi petani”

Pesan yang terus ku ingat dan ku patrikan dalam sanubari

Ibu …

Meski pendidikanmu taksetinggi para menteri

Tak sehebat Kartini

Tapi bagi ku kamulah yang terhormat

Kamulah pahlawan dalam hidupku

Tak ada yang bisa menggantikanmu

Ibu …

Maafkan anakmu sering durhaka kepadamu

sembilan bulan menghisap darahmu

berdiri sulit, dudukpun susah

lahir bersimbah darahmu

Ibu …

dua tahun aku menghisab air susu mu

Belasan tahun menguras keringatmu

Tenagamu …

Kini sekarang kamu makin renta

Termakan oleh waktu dan usia

Ibu ..

Berapa banyak kata telah mengiris hatimu

Berapa banyak sorot mata ku yang menghujam melukaimu

Berapa kali aku memalingkan wajah yang ketus kepadamu

Berapa kali aku menghardik dan mendustaimu

Padahal surga ada ditelapak kakimu

Air susumukubalas dengan air tuba

Durhaka kepada mu didahulukan siksanya didunia ini

Ibu …

Terkadang karena aku dirimu jadi berlumur dosa

Agar aku bisa makan

Agar aku bisa punya sepatu

Agar aku dihargai oleh teman –teman ku

Agar aku tidak dihina

Membanting tulang memeras keringatmu

Membuat mu kadang mengabaikan sujud kepada-NYA

Maafkan aku ibu …

Ibu …

Kini aku telah dewasa

Pesanmu selalu di dada ku

Agar kelak aku bisa membuktikannya kepadamu

Ibu …

Maafkan anakmu ini

Tak bisa bersimpuh di kakimu

Pada hari ibu ini

Ibu …

Bersimpuh di kakimu tak hanya hari ini dan esok

tapi bisa selamanya sepanjang hayat dikandung badan

aku dan kamu.

Ibu...

pengorbananmu tak akan pernah ku lupakan dan terbalaskan

Selamat Hari Ibu

[caption id="attachment_151231" align="aligncenter" width="636" caption="Anak dan Ibu/image By vavai.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun