Faktor pendukung guru-guru dalam mewujudkan kinerjanya yang professional
Seorang guru dalam melaksanakan tugasnya yang mulia mempunyai faktor pendukung yang menunjang sehingga dapat mendorong keberhasilan dan kesuksesan dalam menjalankan tugasnya. Faktor pendukung ini bisa lahir melalui dirinya sendiri maupun dari luar dirinya.
1.Faktor pendukung dari dalam diri
·semangat dalam menjalankan tugasnya
Seorang pendidik hendaknya memiliki semangat yang kuat dalam menjalankan tugasnya, sehingga ia dapat tanggung jawabnya dengan baikdalam mendidik, mengarahkan, memotivasi, para peserta didik. semangat dalam dirinya sangat berdampak pada cara sorang pendidik mengajar. apabila semangat dalam dirinya rendah otomatis cara mengajarnya akan seorang pendidik akan asal-asalan, bahkan guru akan tidak masuk kelas, otomatis disini berdampak pada siswa juga apabila seorang guru itu tidak semangat dalam mengajar, siswa akan menjadi bodoh, males dan menjadi siswa yang terbelakang dalam mendapatkan informasi.
·Tingkat pendidikannya
Seorang pendidik akan menjadi profesional apabila ia mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, kerena tingkat pendidikan sangat mendukung terbentuknya kinerja yang profesinal yang diharapkan oleh masyarakat, untuk membentuk anak-anaknya menjadi anak yang mempunyai pengetahuan yang luas dan menjadi anak yang berahlak baik (berbakti kepada orang tua)..
·Intelektual
Seorang pendidik yang intelektual atau pinter sangat mendukung dalam mewujudkan kinerjanya sebagai pendidik yang profesional dan juga dapat meningkatkan mutu pendidikan,. Intelektual yang dimaksud ialah kemampuan seorang pendidik dalam menyusun materi pelajaran yang rumit menjadi mudah di mengerti para siswanya. Kemampuan seorang pendidik dalam menyesuaikan suasana pembelajaran yang nyaman, sehingga siswa mwnjadi nyaman, senang, dan mudah menerima pelajaran yang di sampaikan oleh gurunya. Kemampuan dalam menjaga sikap, prilaku saat di dalam kelas maupun didalam kelas.
·Tuntutan tugas yang di hadapi.
Seorang guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugasnya karena merasa dirinya memiliki tanggung jawab yang besar yang harus ia tekuni. Dengan adanya tuntutan tugas ini seorang pendidik merasa dirinya mempunyai tanggung jawab dan harus menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya karena pendidik merasa ia sebagai suatu taauladan yang akan diikuti oleh peserta didik.
·Etos kenerja guru
Seorang pendidik hendaknya mempunyai etika yang baik, karena pendidik harus memperlihatkan etika yang baik saat mengajar kepada para peserta didiknya. Etika ini sangat penting bagi para pendidik untuk mencerminkan martabat guru sebagai tauladan yang patut di contohi atau diikuti.
2.Faktor pendukung dari luar dirinya.
·Kurikulum
Kurikulum ialah rancangan pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai acuan dalam mengajar dan belajar yang bertujuan untuk membentuk pendidikan yang tepat dan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum ini sangat mendukung bagi seorang guru dalam mewujudkan keprofesionalitasnya karena seorang guru dapat mengetahui bagaimana cara/metode dalam mengajar yang sesuai dengan perkembangan siswa. namun apabila kurikulum itu tidak ada seorang guru akan menjadi bingung saat mengajar karena dia tidak mempunyai acuan bagaimana seharusnya cara mengajar yang tepat dan apa buku yang harus ia pakai dalam mengajar.
·Suasana atau kondisi kelas
Faktor yang mendukung guru dalam mewujudkan kinerjanya yang profesionalitas yakni suasana atau kondisi dalam kelas, karena kondisi sangat berpengaruh bagi eorang pendiddik dalam meengajar dan juga siwanya. Contoh apabila didalam kelas suhunya panas otomatiss proses belajar menjadi terganggu dan apa yang di sampaikan guru menjadi siswa karena konsentrasi siswa menjadi terganggu karena panas. Namun apabila didalam kelas suasananya sejuk, proses belajar pun menjadi lancar.
·Sarana daan prasarana
Sara yang menunjang dapat mendukung seorang guru dalam mewujudkan kinerjanya profesinalitas, karena sarana merupakan alat bantu seorang pendidik dalam memberikan informasi atau sebagai alat tunjang dalam menambah wawasannya. Apabila sarana sudah terpenuhi otomatis wawasan seorang guru dalam mengajar semakin luas. Sarana yang di meksudd ialah : buku, papan tulis, kompiuter, dan lain sebagainya.
2.2.2 Faktor penghambat guru-guru dalam mewujudkan kinerjanya yang profesional
·Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung
Keprofesionalitas guru sangat ditunjang pada sarana, faktor penghambatan seorang guru dalam mewujudkan kinerjanya yang profesional di pengaruhi oleh sarana yang kurang memadai. Seorang guru tidak akan mendapatkan informasi baru sebagai bahan ajar kalau sarana dan prasarana seperti buku, buku paket, papan kelas, alat tecnologi tidak ada.
·Tidak intelektual
Guru dikatakan profesional apabila ia mempunyai kemampuan atau intelektual, sepeti kemempuan untuk merancang materi pembelajaran, kemampuan untuk menyesuaikan keadaan, dan kemampuan untuk mengevaluasikan karakter masing-asing siswanya bahkan mampu berinteraksi dengan masyarakat. Jika kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh para pendidik maka dapat menghambat dirinya mewujudkan kinerja yang profesional.
·Kurang memahami isi dari kurikulum yang di tetapkan
Seorang guru hendaknya memahami isi dari kurikulum yang sedang berlaku, karena kurikulum merupakan acuan atau pedoman dalam mengajar. Apabila seorang guru tidak memahami isi dari kurikulum otomatis menghambat tewujudnya kinerja yang profesional karena kurikulum menjelaskan secara detail bahan ajaran yang akan di ajarkan, karakter siswa pada tahap tertentu, sikap yang diterapkan dan lain sebagainya.
·Kuarangnya pemahaman moral
Seorang guru yang profesional hendaknya berprilaku yang baik, karena segala perbuatan yang dilakukan akan menjadi cermin bagi anak didik untuk bertindak atau berprilaku. Moral merupakan suatu perilaku yang dilakukan manusia yang berpatokan pada perbuatan baik, seangkan amoral adalah perbuatan manusia yang menunjukakan sikap yang tidak baik, jadi faktor penghalang seorang guru untuk menjadi kinerja yang berprofesional apabila ia tidak mengetahui mana perbuatan moral dan amoral ia hanya menjalankan saja apa tugasnya tanpa ditunjang pada sikap yang baik. Contoh seorang guru merokok di dalam kelas, guru secara tidak sadar mengajarkan seorang siswa untuk mengenal rokok itu dan akhirnya siswa pun mencoba, disiniguru memperlihatkan prilaku yang tidak bermanfaat kepada anak didiknya sesuatu
·Tidak menjalankan kode etik yang berlaku
Kode etik merupakan batasan tingkah laku yang harus di taati untuk menjadikan seorang pendidik yang mempunyai etika yang baik yang mampu menjadi tauladan bagi pesserta didik. Apabila seorang pendidik tidak mematuhi kode etik yang berlaku maka akan mencerminkan suatu sikap yang tidak baik karena kode etik diterapkan bertujuan untuk mengembalikan martabat guru yang sudah mulai hilang, dan juga mengembalikan kepercayaan masyarakat atas kinerja guru. Melanggar kode etik yang berlaku menyebabkan terhambatnya seorang guru dalam mewujudkan kinerja yang profesional.
2.31 Faktor peluang guru-guru dalam mewujudkan kinerjanya yang profesional
Peluang seorang guru sangat banyak dalam mewujudkan kinerjanya yang profesional, peluang itu dapat di laksanakan apabila seorang guru mempunyai komitmen atau niat yang tinggi dan juga bermaksud baik. Seperti dalam agama islam yang menjelaskan bahwa :’’ innamal a’mallu bin niaat’’ yang artinya ‘’ sesungguhnya amalan itu tergantung pada niat’’ jadi seorang guru dalam mewujudkan kinerjanya yang profesional hendaknya memeiliki niat niat yang baik dan tinggi tanpa pantang semangat. Dengan adanya niat yang kuat seorang guru pasti mempunyai peluang yang banyak dalam mewujudkan kinerjanya itu. Peluang untuk mewujudkan kinerja yang profesional akan mudah tercapai apabila sudah dilandasi niat yang kuat. Selain niat, ada juga faktor yang lain dalam mewujudkan kinerjanya yag profesional yakni :
Kesempatan dalam menyalurkan kinerjanya yang profesional.seorang petugas yang bertugas dalam mengangkat seorang guru hendaknya memilah dan memilih mana pendidik yang mempunyai kompetensi yang begus, tapi benyak yang kita lihat dalam realita sekarang seorang petugas mengangkat seorang guru karena uang tanpa memikirkan adanya kemampuan yang dimilikinya sehingga, guru yang mempunyai kinerja yang profesional tidak mempunyai kesempatan untuk menyalurkan keprofesinalitasnya.
Peluang kerja. Seorang guru dapat mewujudkan keprofesionalitasnya apabila seorang guru diberikan tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan itu, jadi kesempatan menjadi lebih besar apabila seorang pendidik di berikan kessempatan untuk mendidik para peserta didik, dengan adanya peluang untuk kerja ini dapat meningkatkan keprofesionalitasnya.
Adanya pengetahuan yang banyak yang mampu mendidik peserta menjadi generasi yang mempunyai pengetahuan luas. Jadi seorang pendidik akan mempunyai peluang untuk mewujudkan kinerjanya yang profesional apabila ia sudah mempunyai pengetahuan yang banyak.
2.3.2Faktor tantangan guru dalam mewujudkan kinerjanya yang profesional
Seorang pendidik dalam mewujudkan keprofesionalitasnya, mempunyai banyak rintangan atau tantangan yang harus ia hadapi. para pendidik hendaknya mampu melawan tantangan itu. Guru profesional hendaknya mampu menunjukkan kinerjanya dengan baik yang menghasilkan para pendidik yang mempunyai pengetahuan yang banyak walaupun tantangan kedepan semakin banyak.Adapun tantangan yang `dihadapi seorang guru ialah.
1.Perkembangan teknologi
Teknologi merupakan alat pendukung seorang pendidik dalam mengajar para pendidik, jadi seorang pendidik hendaknya mampu menguasai dan menggunakan dengan baik teknologi ini. Biasanya kebanyakan seorang pendidik masing mengunakan cara lama dan tidak mampu memanfaatkan teknologi yang ada sebagai pembantu dalam proses belajar, teknologi merupakan tantangan seorang guru dalam mewujudkan kinerjanya yang profesional, karena seorang dikatakan guru yang profesional harus mampu menguasai segala peralatan yang ada yang di sediakan oleh pemerintah.
2.Kenakalan peserta didik
Kenakalan peserta didik harus diperhatikan oleh pendidik. Pendidik hendaknya mampu merubah sifat buruk siswanya agar menjadi siswa yang mempunyai prilaku yang baik. Ini merupakan faktor tantangan seorang yang harus diperhatikan dan cermati oleh para pendidik supaya mampu menjadi tauladan yang mempunyai jiwa didik yang baik.
3.Perubahan kurikulum
Kurikulum merupakaan rancangan pembelajaran yang di buat oleh pemerintah untuk mencapai pendidikan yang sesuai dengan perkembangan daya pikir manusia. Jadi faktor tantangan guru dalam mewujudkan kinerja yang propesional adalah perubahan kurikulum. Seorang guru harus mampu menjalankan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, dan juga guru mampu mendidik, memotivasi, membimbing dan mampu menguasai materi yang ditetapkan dalam kurikulum tersebut untukmenciptakan peserta didik yang di harapkan.
4.karakter siswa
Siswa mempunyab karakter yang berbeda-beda dalam kelas, jadi pendidik hendaknya mampu mengatasi dan menyesuaikan cara belajarnya dengan karakter yang di sukai siswanya.ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh para pendidik untuk mencapai kinerja yang profesional, apabila pendidik tidak mampu menyesuaikandirinya dengan karakter siswa maka biasanya para peserta didik akan menjadi malas, bosan untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya.
5.Jauhnyatempat tinggal guru dengan sekolah
Tempat tinggal merupakan pektor tantangan yang harus di hadapi oleh guru, kerena apabila tempat rumah jauh dengan sekolah akan mengurahi kekonsetrasian asat mengajar karena stamina berkuarang, dan juga keberadaan rumah sangat berpengaruh pada ketepatan waktu seorang pendidik datang di sekolah. seorang pendidik yang profesional harus mempu menunjukkan tauladan yang baik pada siswanya dengan datang tepat waktu , bersemangat saat mengajar sehingga dapat di contoh oleh siswanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H