E-commerce merupakan industri yang terus berkembang di Indonesia, sebagai pionir e-commerce sejak tahun 1993, Bhinneka.com memiliki perjalanan serta pertumbuhan yang tergolong baik di tanah air. Adapun perjalanan ini diawali dari CEO sekaligus founder kami, Hendrik Tio, seorang pengusaha asal Medan, Sumatera Utara. Lahir dan mengenyam pendidikan di Universitas Sumatera Utara, Hendrik sempat bekerja di sebuah perusahaan teknologi informasi (IT) asal Singapura. Tak lama, hanya berselang dua tahun, dia memutuskan untuk resign dan membuka perusahaannya sendiri yakni PT Bhinneka Mentari Dimensi (Bhinneka).
Bhinneka diawal perjalanan bisnisnya merupakan distributor mesin cetak industrial serta Digital Print Shop (DPS) Accredited Service Center. Seiring berjalan waktu, Bhinneka yang dinakhodai Hendrik sempat menemukan momen rollercoaster, khususnya pada masa krisis moneter pada tahun 1997. "Memulai bisnis itu diperlukan suatu perencanaan yang matang, namun fakta di lapangan sudah pasti berbeda. Prinsipnya, 'No Way Out', prinsip ini yang selalu membuat kita mau tidak mau harus bisa menemukan jalan keluar," Kata Hendrik.Â
Selanjutnya, Hendrik menilai bahwa mengembangkan Bhinneka kala itu sebagai toko online atau e-commerce pertama untuk produk IT di tahun 1999 bukan suatu hal yang mudah dan disertai rasa khawatir, "Tentu ada rasa takut (itu), ditambah belum ada memulai bisnis ini, tapi kesulitan dan ketakutan itu bukan hanya dihadapi tapi juga diterobos, dengan catatan kita pun harus percaya terhadap yang dijalani, dan rencana bisnis yang matang," ungkap Hendrik.Â
Setelah melalui beberapa perjalanan waktu dan inovasi dalam bisnis khususnya dalam melayani korporasi, UMKM, hingga pemerintah. Pada tahun 2011, Hendrik meluncurkan Bhinneka Bisnis, yakni platform B2B pertama di Indonesia, dan berselang empat tahun Bhinneka menjadi toko online penyedia pertama yang terdaftar di E-katalog. Hendrik menilai dalam mencapai suatu ide yang inovatif tidak bisa dikerjakan sendiri, " (Kita) harus memiliki partner dan yang tidak kalah penting itu kolaborasi, sehingga ada value sharing disana, tidak hanya dari aspek modal tapi juga resiko yang bisa dibagi (bersama)," kata Hendrik.Â
Melalui beberapa pendekatan dan pengalaman yang dialami oleh Hendrik, Bhinneka pun dibina dan ditempa melalui beberapa nilai-nilai dalam bekerja dan berkarya, yakni melayani dengan antusias dengan hati, memiliki pikiran yang solutif, serta tangguh dan tidak cengeng. Nilai-nilai yang menjadi bentuk etos kerja ini pula yang akhirnya membawa Bhinneka  melahirkan inovasi dalam melayani customer. Tahun 2023, Bhinneka meluncurkan kategori baru yakni, services and solutions, dan secara khusus menyediakan kebutuhan operasional atau downstream purchasing corporations. Beberapa contoh yang disediakan ialah, Device as a service (DaaS), Renewal Asset-solusi program untuk perusahaan dalam mengurangi penumpukan barang/produk IT yang tidak terpakai, dan Cloud Services.Â
Tiga puluh tahun Bhinneka tumbuh bersama industri ekonomi digital yang menghasilkan beberapa refleksi untuk terus melanjutkan pengembangan IT & MRO B2B E-commerce di tengah masyarakat. Selama masa pengembangan ini, Bhinneka juga terus melakukan pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencetak para pemimpin muda dalam perusahaan Bhinneka.Â
"Program SDM ini disiapkan sebagai bentuk dari semangat tumbuh bersama, yakni jika perusahaan berkembang maka akan diikuti pula dengan kesuksesan karir karyawan yang ikut membangunnya," kata Hendrik.Â
Hendrik menilai bahwa kehadiran anak muda yang mengisi posisi strategis dalam perusahaan akan melanjutkan untuk ide-ide inovatif, serta membuat perusahaan tetap relevan dengan kondisi terkini khususnya dalam menghasilkan solusi pelayanan terhadap pelanggan. Hal ini diyakini mampu melanjutkan legacy Bhinneka sebagai pelopor eCommerce Indonesia untuk turut andal dalam perjalanan Bangsa Indonesia dalam era bisnis digital.Â
"Kepemimpinan memiliki kekuatan untuk meregenerasi tidak hanya satu organisasi tetapi juga semangat dan aspirasi dari mereka (anak muda) Â yang dipandu." tutup Hendrik
Sisi Aspasia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H