Pasti pakai smartphone atau tablet, kan? Selain digunakan untuk berkomunikasi, tentu juga dipakai untuk keperluan lainnya. Termasuk mendengarkan musik.
Untuk tujuan ini, ada beragam cara yang bisa dilakukan. Para pengguna smartphone bisa mengisi dan memuat sendiri daftar lagu yang diinginkan ke dalam perangkat atau memori tambahan. Ada juga pilihan untuk mendengarkan siaran radio secara analog (masih ada beberapa varian ponsel pintar yang bisa menangkap frekuensi FM), maupun menginstal aplikasi siaran radio secara gratis. Pilihan berikutnya, yaitu menggunakan aplikasi-aplikasi music streaming yang tengah mengemuka sekitar setahun terakhir.
Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memuat sendiri daftar lagu memang dianggap langkah paling simpel, bisa dilakukan sendiri dan cenderung tanpa batasan. Namun kendalanya adalah ketersediaan judul lagu yang diinginkan, dan sumber lagu yang dimasukkan. Pengunduhan lagu secara personal melalui internet rentan ilegal, serta menjadi bagian dari pembajakan karya. Jangan lupa pula soal ketersediaan ruang penyimpanan.
Ketika menggunakan aplikasi music streaming, ada beberapa kendala dari dua pilihan sebelumnya yang teratasi. Pertama, pengguna tidak perlu repot-repot mempersiapkan ruang penyimpanan untuk sejumlah judul lagu. Lalu, pengguna bisa langsung mencari judul lagu atau penyanyi yang diinginkan. Dari yang paling populer dan tengah berkumandang di mana-mana, sampai paling spesifik dan niche.Â
Aplikasi-aplikasi tersebut juga bekerja dengan algoritme khusus untuk memudahkan kita menemukan lagu-lagu sesuai karakteristik kegemaran kita, memungkinkan pendengar "menemukan" judul-judul yang dirasa keren berdasarkan riwayat pemutaran sebelumnya. Akan tetapi, pilihan ini pun tak luput dari kelemahan.Â
Pengguna harus menginstal aplikasi dan melakukan registrasi agar bisa memanfaatkan layanannya. Bagi sebagian orang, langkah ini mengganggu. Setelah registrasi, pengguna juga mendapatkan pilihan untuk menikmati layanan secara gratis dengan sejumlah batasan, atau berlangganan. Selebihnya, penggunaan aplikasi bergantung pada ketersediaan kuota internet. Makin bagus kualitas suara yang kita pilih, makin besar juga data internet yang terpakai. Tanpa sambungan internet, mustahil bisa mendengarkan musik. Apabila berlangganan, beberapa aplikasi memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mendengarkan secara offline.
Menariknya, dari ketiga pilihan di atas, layanan music streaming disebut menjadi bagian yang membentuk wajah baru industri kreatif digital. Sementara pilihan pertama dan kedua, dipisahkan ke ranah berbeda.
Kondisi ini juga didukung oleh riset dari Verto Analytics, yang menunjukkan tingginya angka konsumsi layanan music streaming melalui smartphone dibanding perangkat lain.
Dikutip dari Insentia (Media Monitoring & Analysis Tools and Services), tiga penyedia music streaming teratas di Indonesia adalah Joox (50,73 persen), Spotify (32,22 persen), dan Apple Music (17,05 persen) dikarenakan kondisi masing-masing. Apple Music misalnya, lebih identik dengan pengguna iPhone dan produk Apple lainnya.
Menurut Insentia, Joox berhasil mengungguli kompetitornya yang lain lantaran pilihan lagu yang disusun khusus menyesuaikan selera massa. Khususnya yang tengah gandrung K-Pop, serta antarmuka (interface) yang dirasa lebih atraktif di smartphone kelas low-end sekalipun.
Meskipun demikian, kondisi di tahun 2018 dipastikan bakal lebih dinamis. Ditandai dengan makin banyaknya pengguna smartphone yang akrab dengan layanan ini, dan mengalokasikan sebagian kuota internetnya untuk mendengarkan musik secara online. Spotify Indonesia, contohnya. Di ulang tahun pertamanya pada Mei lalu, mengklaim bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pengguna tercepat di Asia.
Dikutip dari Rolling Stone Indonesia, ada hampir 4 miliar jumlah lagu dengan waktu pemutaran lebih dari 11 miliar menit melalui Spotify di Indonesia dalam setahun pertamanya sejak Maret 2016. Angka tersebut dihitung secara total, baik dari pengguna berlangganan maupun yang memanfaatkan layanan gratis.
Dengan demikian, faktor yang satu ini tak kalah penting untuk diperhatikan dalam pangsa pasar smartphone tahun mendatang. Terutama yang berkaitan dengan kapasitas baterai, kualitas suara melalui speaker maupun earphone, maupun layanan bundling lainnya.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Lebih sering menggunakan smartphone untuk mendengar lewat apa? Simpanan lagu di memori, radio, atau music streaming? Jangan lupa, buat orang Indonesia, gratisan adalah segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H