Mohon tunggu...
Asri .
Asri . Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Assalamu alaikim wr. wb pertama, saya ucapkan terima kasih kepada kompasiana telah menerima registrasi saya. kenalkan nama saya asri lahir di Mamuju pada tanggal 15 juli 1984, sebelumnya saya tinggal di Jl. H. Abd. Malik Pattana Endeng Rangas Mamuju bersam kedua orang tua dan seorang adik, namun sejak tahun 2011 saya terangkat jadi PNS dan ditugaskan di Kab. Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat. Saat Ini saya telah mempunyai istri bernama Surianti dan seorang anak berumur 1,5 bulan yang saya beri nama Muh. Akhdan Arief Athaya Asri. Sebelum menjadi PNS, saya hanyalah seorang tukang ojek, yang kesehariannya mencari muatan demi membantu orang tua membiayai kuliah saya, dan alhamdulillah saya dapat menyelesaikan kuliah dengan cepat walau hanya diploma saja saya bukanlah anak dari seoeang pejabat atau pengusaha yang kaya raya,, saya hanyalah anak dari seoarng petani miskin yang rela hidup menderita, makan apa adanya demi membiayai pendidikan anak-anaknya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Rindu

21 November 2016   08:57 Diperbarui: 21 November 2016   08:59 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku merindu, merindu dirimu yang jauh disana. Disini diujung sepi nan sunyi, hanya hembusan angin yang menerpa wajahku, menyejukkan hati ini. Akankah kerinduan ini herakhir indah? Atau malah akan menyiksa hati. Lihatlah disana, nyiur melambai seakan memanggil dirimu untuk datang dan bersua dengan ku, melepas kerinduan yang telah lama terpendam. Hanya gambar mu yang jadi pengobat rindu ini, kapankah gambar ini kan menjelma menjadi wujud asli dirimu. Terbayang kembali masa masa kita berdua, menjalani hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang. Namun kini jarak telah memisahkan kita, hanya sehelai kertas putih yang selalu setia menjadi penyambung lidah tuk sekedar melepas rindu, bertanya kabar bertegur sapa, sedang apakah dirimu saat ini.
 Namun, sudah seminggu Lembaran kertas putih dari mu tidak aku terima, entah apa sebabnya, hati ini bertanya tanya, hati ini gelisa, apa gerangan yang terjadi pada dirimu yang jauh disana. Mungkinkah dirimu tlah melupakan ku? Mungkinkah tlah menduakan cinta ku? Mingkinkah... Mungkinkah. .. Pertanyaan peryanyaan yg tidak ada habis nya dan tak dapat aku singkirkan dari pikiran ku. Semakin aku mencoba membuang pikiran pikiran negatif tentang dirimu semakin aku merasa tersudut diujung rindu yang semakin membara...

Saat ini hanya dirimu yang ada dalam hati ku, mengisi seluruh ruang dalam hati lku, sehingga tak kan ada lgi tempat tuk yang lain di hati ini. Sungguh aku tak sanggup membayangkan jika harus menerima kenyataan pahit, kenyataan dimana dirimu harus meniggalkan ku, kenyataan dimana dirimu harus menjauh dari ku.

Tak ada kata lela, tak ada kata letih dan tak ada kata berhenti untuk selalu merindui mu.. Biarlah sang waktu yang kan menjadi saksi kesetiaan ini. Kicauan burung burumg yang tiada henti seakan mentertawakan diriku yang terus saja menantikan kehadiran mu.

Harus ku akui semua ini karena salah ku, yang tak pernah mau mengerti akan dirimu. Aku terlalu egois, memaksakan keinginan . Aku tau keluargamu tdk pernah menerima kehadiran ku, aku tau orang tuamu tidak akan pernah merestui hubungan kita. Keadaan memaksa kita untuk menjalin cinta tanpa restu ini. Terkadang aku mengutuk diriku sendiri mengapa keluarga kita tidak sederajat. Kenapa sih dalam dunia ini harus ada status kebangsawanan, bukankah ini bertentangan dengan fitrah manusia yang dicptakan untuk saling mencintai dan menyayangi tanpa harus memandang tingkat dan derjat kebangswanan itu?

Tatkala kebahagiaan diuukur dengan harta benda dan kekayaan maka percayalah kebahagiaan itu tidak akan pernah langgeng, kebahagiaan itu akan punah seiring terkikisnya harta benda yang dimiliki.
 Aku tahu, berat memang ketika cinta kita diperhadapkan pada situasi seperti ini, aku tahu engkau tak punya kekuatan untuk melawannya, pun aku tahu kalau engkau takka pernah sanggup untuk meninggalkanku. Namun aku akan tetap mencintaimu, aku akan tetap merindukanmu. Saat ini kekuatan dan kehebatan cinta kitatelah diuji, namun yakin lah bahwa cinta punya kekuatan, cinta punya kehebatan yang tak bisa dilawan oleh siapapun dan dengan apapun.

Disini ditempat ini, tempat kita mengukir janji sehidup semati, aku kan selalu menunggumu dan aku akan selalu merindukan mu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun