Beberapa hari yang lalu aku sempat berdebat melalui SMS, bukan Sahur Makan Sandal, tapi Short Message Service. Perdebatan itu dimulai hanya dengan masalah jangan pergi karena cuaca sedang buruk dan berportensi turun hujan, tetapi dia tetap pergi sambil berkata “Enggak ada hujan yang enggak berhenti”. Sampai di kalimat itu kucoba memberhentikan perdebatan, karena menurutku kata-kata itu benar. Kenapa benar? Ya memang benar, karena memang hujan itu pasti berhenti kok, cuma waktunya saja yang kita tidak bisa menentukan. Berbeda dengan adanya pelangi sehabis hujan, pelangi itu ada kalau sehabis hujan ada sinar matahari, kalau sinar matahari tidak ada ya tidak ada pelangi. Ada kalanya hujan itu turun dengan derasnya, ada kalanya hujan turun lalu berhenti dan kemudian hujan lagi lalu berhenti lagi. Hal itu bisa sama seperti yang kita rasakan dalam keseharian. Jika kita misalkan hujan itu masalah, maka hujan berhenti itu adalah akhir dari masalah. Jika hujan turun lalu berhenti kemudian turun lagi dan berhenti lagi, itu berarti di sela-sela masalah kita ada sebuah penghiburan yang menumbuhkan harapan. Sebagai misal, di tengah banyaknya masalah yang hampir membuat kita putus asa dan sudah menyita pemikiran kita ada teman yang mengajak kita bercanda yang akhirnya kita bisa senyum, bisa nyengir, dan bahkan bisa tertawa lepas bersama dia. Meski hal itu bukan akhir dari permasalahan yang kita hadapi, tetapi dengan hal itu kita bisa mempunyai sebuah penghiburan yang akan sedikit menguatkan kita sampai masalah yang diibaratkan sebagai hujan itu tadi, berhenti. Banyak hal yang kita alami dan itu tidak kita inginkan sering kita sebut itu permasalahan. Terkadang tanpa kita sadari hal itu membuat kita patah semangat. Tanpa pikir panjang, kebanyakan dari kita menganggap masalah itu akan membuat kita habis hanya sampai di sini. Bukan bermaksud mengentengkan setiap masalah, tetapi dengan mengibaratkan masalah itu tadi hanya seperti hujan maka kita akan mempunyai keyakinan bahwa kita kuat melaluinya, karena enggak ada hujan yang enggak berhenti. Contoh lain yang mungkin ini terjadi kepada kita adalah kita harus menerima kenyataan bahwa keluarga, atau orang yang kita sayang, atau mungkin itu teman kita menderita sakit yang sakitnya itu mempunyai vonis menakutkan. Ketika dia boleh mendapat pengobatan dari dokter ahli dan dia meminum obat yang membuatnya mempunyai semangat untuk sembuh, itu seperti hujan yang sebentar berhenti dan kemudian hujan lagi. Tetapi jika memang dia tidak kunjung sembuh, ada baiknya kita ingat bahwa enggak ada hujan yang enggak berhenti. Itu berarti meski entah kapan waktunya, dia akan sembuh. Ketika waktu kesembuhannya tiba dan dia masih hidup, maka dia akan merayakan kesembuhannya itu bersama-sama dengan kita. Dan jika dia meninggal, dia tetap sembuh dan hebatnya lagi adalah dia merayakan kesembuhannya itu dengan malaikat-malaikat cantik, di surga sana. GOD be with you.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H