Mohon tunggu...
Astuti Dwi Wahyu Pertiwi
Astuti Dwi Wahyu Pertiwi Mohon Tunggu... -

I'm a simple person,,,.I'm just ordinary girl,,but I have a lot of experience. I'm a strong woman,,sometimes other people see me weak,,but not that easy,, must be proved to be the best,, from all good......

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengalaman Pertama Naik Pesawat Berakhir Tragis

10 Mei 2012   13:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:28 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa jatuhnya pesawat asal Rusia, Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat ini telah memakan banyak jiwa. Salah satu dari korban kecelakaan ini adalah Ismi Sunarto seorang Reporter Trans TV. Tentu saja tak akan ada yang pernah menyangka, pengalaman pertamanya naik pesawat justru berakhir tragis. Tugasnya menjadi seorang wartawan mengaharuskannya untuk ikut dalam Joy Flight pesawat Rusia, dimana pesawat ini nantinya akan di tawarkan pada perusahaan-perusahaan penerbangan di Indonesia.

Ismi merupakan satu diantara lima wartawan yang sedang melaksanakan tugas jurnalitik. Tentu saja pengalaman terbang menaiki pesawat SSJ 100 ini akan dijadikan bahan yang sangat penting dari hasil peliputannya tersebut.

( Ismi Sunarto)

Namun, Tuhan berkata lain. Ismi dan empat wartawan lainnya yang menjadi korban kecelakaan pesawat SSJ 100 tidak sempat melaporkan hasil peliputannya tersebut. Pesawat yang dinaikinya tersebut tiba-tiba menghilang dan hubungan komunikasi otomatis terputus dengan Menara di Bandar Udara Halim Perdanakusuma yang diperkirakan jatuh di Gunung Salak.

Kita semua turut prihatin atas apa yang telah menimpa Ismi dan empat wartawan lainnya. Seharusnya Joy Flight yang dilakukan dapat menghadirkan kegembiraan, tapi justru duka yang mendalam yang hadir.

Penyebab kecelakaan Pesawat SSJ 100 diduga karena faktor cuaca yang buruk. Cuaca di tempat tersebut sering memburuk sehingga kondisinya mempersulit tugas penerbangan. Seharusnya Joy Flight jangan dilakukan di tempat yang sulit, melainkan dilakukan di pesisir pantai. Biasanya daerah-daerah pegunugan merupakan tempat yang sengaja dihindari saat melakukan Joy Flight karena tempat tersebut dirasa sangat riskan. Namun kemarin pilot SSJ 100 justru melakukan penerbangan dengan melewati daerah gunung salak alhasil terjadilah sebuah kecelakaan tersebut.

Tidak ada yang tahu menganai apa yang telah menjadi rahasia Tuhan, kita sebagi menusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Ketika suratan takdir sudah digariskan maka tak ada seorang pun yang mampu menolaknya.

Ada Ismi Sunarto yang dalam perjalanannya untuk mengikuti Joy Flight guna melakukan peliputan ikut menjadi korban dari naasnya peswat tersebut.

Menurut laporan yang didapatkan, sebelum pemberangkatan pesawat SSJ 100, Ibunda Ismi Sunarto sempat melarang anaknya untuk turut ikut dalam rombongan penerbangan tersebut. Namun, Ismi mencoba meyakinkan sang ibu bahwa dia akan baik-baik saja dan ini merupakan tugas yang harus dijalankannya selaku jurnalis.

Keluarga dari sang reporter ini pun mengaku bahwa tidak ada firasat apapun saat ismi akan pergi melaksanakan profesinya tersebut sebagai pencari berita.

Ismi dikenal sabagai sosok perempuan yang supel, cerdas, dan memiliki keinginan menjadi seorang jurnalis sejak kecil karena ia menyukai tantangan dan petualangan. Cita-citanya untuk menjadi seorang jurnalis pun terwujud, dia diterima bekerja di Trans TV pada Desmber 2011.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun