Mohon tunggu...
Asep Parantika
Asep Parantika Mohon Tunggu... Dosen - Berisi tentang berbagai informasi yang mungkin bermanfaat bagi orang banyak

Seorang Dosen di Politeknik Sahid (d.h Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid) Jakarta, Setelah menyelesaikan pendidikan Doctoral di Universite d'Angers -France, dengan tema desertasi mengenai Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Nasional tentang Bagaimana orang Indonesia berwisata ... membuatnya terus ingin belajar tentang bagaimana orang Indonesia berwisata dan manfaat pariwisata bagi orang Indonesia...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Prosedur Terbaru Penumpang Pesawat Terbang Domestik

4 Juli 2020   10:10 Diperbarui: 4 Juli 2020   10:04 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Tunggu yang sepi penumpang. Dok. pribadi

KEBERANGKATAN DARI BANDARA SOEKARNO-HATTA

Selasa 30 Maret 2020 yang lalu saya harus pulang ke Palembang, karena kondisi Ibu yang sakit. Agak ragu untuk langsung memesan tiket, walaupun saat melihat di beberapa Online Travel Agent Harganya cukup terjangkau.

Hanya saja, kabar tentang keharusan berbagai dokumen perjalanan yang diperlukan membuat agak was-was. Dalam perjalanan ke Bandara, sempat mampir ke beberapa loket bus AKAP tujuan Palembang, harganya berkisar 250-350K, dan TIDAK PERLU test apapun. Informasi ini cukup melegakan, jika tidak dapat tiket pesawat dan biaya dokumen yang katanya selangit maka "terpaksa" saya harus berangkat dengan bus.

Saat tiba di terminal 2, langsung menuju kantor penjualan tiket maskapai "Singa Udara". Alhamdulillah masih tersedia tiket untuk keberangkatan 15.00 dan harga tiket ternyata sama dengan harga yang saya lihat di OTA (405K). Hanya saja saya tidak bisa membelinya langsung, petugas menyarankan saya untuk melakukan test PCR, terlebih dulu.

Posisi tempat Tes PCR di Terminal 2E, berada di lantai dasar kedatangan, ditangani oleh salah satu anak perusahaan BUMN Pertamina (Pertamedika-IHC) saat mendaftar hanya diminta KTP, atau cukup dengan menunjukkan QR Code, jika mendaftar secara Online.  Biaya yang harus  dibayarkan untuk sekali PCR adalah 225K,  plus surat keterangan sehat 55K.

LCD informasi yang berisi QR Code Pendaftaran. Dok. pribadi
LCD informasi yang berisi QR Code Pendaftaran. Dok. pribadi

Lama tidaknya test PCR ini, tergantung banyaknya antrean, alhamdulillah saat saya test antrean tidak terlalu banyak, sehingga  mulai dari pendaftaran hingga menerima surat keterangan sehat hanya butuh waktu sekitar 30-45 menit. Prosedur nya, setelah mendaftar, lalu  melakukan pembayaran, dilanjutkan dengan test PCR, dan terakhir  menunggu hasil sekaligus surat keterangan. Surat keterangan PCR, pada awalnya berlaku hanya untuk 3 hari, namun sejak terbitnya Surat Edaran  no. 9 Gugus Tugas penanganan COVID -19, Tertanggal 26 Juni, surat keterangan ini dinyatakan berlaku untuk 14 hari.

Penyerahan hasil Test PCR & Surat keterangan. Dok. pribadi
Penyerahan hasil Test PCR & Surat keterangan. Dok. pribadi

Jadi untuk  perjalanan yang kembali sebelum 14 hari dari keberangkatan..tidak perlu test PCR lagi saat beli tiket pesawat pulang.

Suasana di Bandara masih sepi, namun dari sisi kepatuhan rasanya masih SANGAT RENDAH, Social distancing rasanya tak ada yang menjalankan, mungkin petugas juga sudah lelah untuk mengingatkan, yang perlu dilakukan ya disiplin diri sendiri saja.

Hampir tak ada jarak. Dok. pribadi
Hampir tak ada jarak. Dok. pribadi

Begitu tiba di bandara tujuan (Sultan Mahmud Badaruddin II- Palembang),  Semua penumpang diminta  untuk mengunduh aplikasi eHAC Indonesia dari playstore,  lalu mengisi semua data-data Mulai dari alamat yang dituju, no pesawat dan kursi serta alamat asal sesuai data KTP. 

Dok. pribadi, hasil screenshot
Dok. pribadi, hasil screenshot

Petugas karantina (KKP) akan mempersilakan penumpang bisa menuju tempat pengambilan bagasi setelah mengisi lengkap dokumen ini, dengan menscan QR code yang muncul di aplikasi eHAC Indonesia. Data-data yang ada dalam aplikasi ini akan memudahkan petugas medis untuk mendata dan tracking posisi semua penumpang yang datang dan kondisinya setelah 14 hari kedatangan.

KEPULANGAN DARI BANDARA SMB II

Sama dengan keberangkatan, saya tidak membeli tiket terlebih dulu via online tetapi langsung datang ke bandara (go show), karena yakin masih sedikit penumpang yang akan bepergian, selama masa transisi ini. Betul saja saat tiba di Bandara SMB-II sepi sekali, setelah membeli tiket "Singa Udara" (410K sama dengan harga di OTA) langsung menuju meja petugas Karantina u/ memeriksa kelengkapan dokumen PCR, lalu menuju Check In Counter,  Bandara terlihat sangat sepi sekali. 

Ruang Tunggu yang sepi penumpang. Dok. pribadi
Ruang Tunggu yang sepi penumpang. Dok. pribadi

Sebagian toko masih tutup. Dok. pribadi
Sebagian toko masih tutup. Dok. pribadi

Di ruang tunggu, terlihat masih lenggang dan toko-toko makanan serta perlengkapan lainnya masih banyak yang tutup, hanya 1-2 toko saja yang buka. Saat boarding time, menurut hitungan saya mungkin hanya 25% dari jumlah kursi pesawat yang terisi.

Sepi..... Dok. pribadi
Sepi..... Dok. pribadi

Tiba di Bandara Soekarno Hatta, agak beda dengan di SMB II, penumpang dipersilakan mengisi Kartu waspada Kesehatan secara manual atau bisa mendownload eHAC, dan mengisi sesuai dengan dokumen perjalanan. 

Kartu Kewaspadaan Kesehatan. Dok. pribadi
Kartu Kewaspadaan Kesehatan. Dok. pribadi

Tak Jauh beda dengan bandara sebelumnya, suasana masih sepi dan hanya beberapa toko dan restoran saja yang sudah buka, tapi alhamdulillah Bus Damri sudah beroperasi walaupun frekuensi & jumlahnya belum banyak, karena yang beroperasi hanya bus DAMRI EKSEKUTIF saja, jadi harganya lebih mahal dari Bus Damri reguler Bandara.

Semoga Bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun