Kebiasaan unik penduduk pesisir dusun Papela Malole Kelurahan Londalusi Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao untuk merayakan hari raya idulfitri adalah menggelar lomba sampan layar. Olahraga sekaligus perayaan ini ternyata bukan hanya diikuti oleh anak anak tetapi sebagian pesertanya juga berasal dari kaum hawa baik ibu ibu maupun wanita paruh baya.
Kegiatan ini dibuat berkelompok, dan satu kelompok bisa terdiri dari dari dua puluh orang atau lebih. Kelompok yang ditentukan biasanya diambil dari hubungan kekerabatan atau tetangga. Mereka yang sudah bergabung dengan kelompoknya masing masing harus siap secara mental jika ditentukan sebagai tim inti untuk mengayung sampan mereka. Sedangkan yang lain bisa bertugas menyemangati tim inti itu.
Tim inti teridiri dari dua orang, yang satu bertugas sebagai pengendali kemudi. Sedangkan yang satu lagi bertugas sebagai penyeimbang layar, dimana tempatnya di posisi belakang kemudi. Mereka akan beruji lebih cepat tiba di pulau seberang (tak berpenghuni atau pulau kecil) dan kembali pulang ke star awal, dan kelompok yang menempuh waktu paling cepat akan keluar sebagai pemenang.
Panitia sudah mematok jalur jalur yang perlu dilewati untuk sampai ke tujuan. Karena lokasi pantai Tanjung yang di gunakan sebagai area lomba kebanyakan adalah lahan budidaya rumput, sehingga perlu ijin juga dari aparat desa setempat. Lomba sampan layar ini juga biasanya dilangsungkan selama delapan hari sebelum dan sesudah lebaran, dilakukan dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi antar umat dan penduduk Dusun Papela yang memang sebagai masyarakat minoritas. Â
Untuk diketahui bahwa, pulau Rote sendiri berada di wilayah paling Selatan atau yang biasa di kenal dengan wilayah pertahanan paling depan bagian Selatan NKRI. Wilayah atau Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten termuda di NTT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H